Bariha Rahmani mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka dengan segala bukti yang sudah menunjukkan fakta sebagai tindakan pembunuhan, namun Mojtaba Nambar tetap saja dengan segera dilepaskan begitu saja.
"Katakan pada saya, di negara lain mana di dunia ketika pembunuhan telah terjadi dan semua bukti menujukkan fakta itu pembunuhan, akankah terdakwa dibebaskan dengan jaminan dua pekan kemudian?," ucap Bahira Rahmani.
Kerabat bersikeras bahwa Mojtaba Nambar telah mengakui dirinya membunuh Fatemeh Ghozat dengan melemparkan gadis cantik berusia 16 tahun itu dari lantai 11.
Akan tetapi setelah Fatemeh Ghozat dinyatakan tewas oleh petugas layanan darurat, Mojtaba Nambar menarik pengakuannya tersebut dan kemudian mengklaim bahwa tidak ada saksi saat dirinya melakukan pelemparan tersebut.
Baca Juga: Meski Nadiem Makarim Sudah Minta Maaf, Muhammadiyah dan NU Tetap Tolak Ikut Kembali POP
Bukan hanya Bahira Rahmani saja yang merasa aneh, seorang Analis Hukum dan Jurnalis di Iran Internasional TV bernama Nargess Tavassolian pun merasa hal serupa.
"Kasus ini sangat aneh, tidak diketahui mengapa dia (Mojtaba Nambar) dibebaskan setelah hanya dua pekan di penjara," katanya.
"Masalah yang paling penting adalah independensi kehakiman sehingga seorang penjahat tidak bisa lepas dari koneksi dan dibebaskan dengan hanya jaminan yang mudah," ucap dia.
Sejak kasus yang dialami Fatemeh Ghozat, Nagress Tavassolian mengatakan bahwa peradilan di negaranya kini semakin kehilangan independensinya.***