Kesaksian Warga Palestina yang Diserang Polisi Israel Saat Sedang Beri'tikaf di Masjid Al-Aqsa

- 6 April 2023, 13:10 WIB
ILUSTRASI - Seorang warga Palestina buka suara tentang apa yang terjadi ketika pasukan Israel menyerangnya di Masjid Al-Aqsa.
ILUSTRASI - Seorang warga Palestina buka suara tentang apa yang terjadi ketika pasukan Israel menyerangnya di Masjid Al-Aqsa. /Reuters/Ammar Awad/

PR DEPOK - Setelah serangan malam oleh pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa, ketegangan masih melanda Kota Yerusalem.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.Com dari Al Jazeera, upaya internasional sedang dilakukan untuk meredakan ketegangan antara Palestina dan pemerintah Israel setelah tindakan pasukan Israel memicu kecaman internasional.

Penggerebekan berlanjut hingga pagi hari, di mana tentara Israel terlihat mengusir dan memukul jamaah Muslim untuk keluar dari masjid sebelum kompleks, yang juga dikenal sebagai al-Haram al-Sharif, dibuka untuk pengunjung non-Muslim.

Al-Haram al-Sharif, yang mencakup Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu, merupakan situs yang dianggap sakral dalam agama Islam. Diyakini bahwa tempat tersebut adalah tempat Nabi Muhammad SAW naik ke surga.

Baca Juga: AG Pacar Mario Dandy Dituntut Bui 4 Tahun di Kasus Penganiayaan David Ozora

Sementara itu, orang Yahudi menyebutnya Temple Mount dan mempercayai bahwa kuil Yahudi pernah berdiri di sana sesuai dengan Alkitab. Meskipun kebanyakan Yahudi menghindari berdoa di lokasi tersebut, kompleks ini telah menjadi sumber konflik selama beberapa dekade.

Al Jazeera telah berbicara dengan jamaah Palestina di dalam Masjid Al-Aqsa untuk mendapatkan cerita tentang pengusiran mereka dari masjid selama bulan suci Ramadhan.

Bakr Owais, seorang mahasiswa Universitas Birzeit berusia 24 tahun, berada di dalam masjid selama i'tikaf Ramadhan ketika kejadian tersebut terjadi. Bersama dengan jamaah lainnya di dalam masjid, ia terkejut ketika pintu masjid tiba-tiba ditutup.

Pasukan keamanan berada di atap masjid dan menggunakan pengeras suara untuk memberitahu jamaah bahwa mereka harus meninggalkan masjid, jika tidak akan diusir secara paksa.

Baca Juga: Israel Serang Jamaah Masjid Al-Aqsa, 400 Warga Palestina Ditahan

Pemuda yang hadir di masjid memutuskan untuk melawan karena mereka tidak ingin i'tikaf mereka terganggu hanya untuk membersihkan kompleks untuk kunjungan pemukim keesokan harinya. Kemudian, pasukan keamanan memutuskan untuk melakukan tindakan.

“Mereka memecahkan jendela masjid dan mulai melemparkan granat kejut ke arah kami. Ada anak kecil, pria lanjut usia, dan wanita terjebak di dalam,” kata Owais kepada Al Jazeera.

“Kelompok lain masuk melalui pintu dan mulai menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru berlapis karet ke arah orang-orang," lanjutnya.

Owais juga mengatakan bahwa mereka menyerang jamaah dengan memukul kepala dengan tongkat, sehingga beberapa orang pingsan, lemas, dan bahkan mengalami luka berdarah.

Baca Juga: Hore, Bantuan PIP Kemdikbud 2023 Sudah Cair, Cek Nama Penerima di pip.kemdikbud.go.id

Selanjutnya, pasukan keamanan mulai menangkap banyak orang. Selama proses penangkapan, mereka terus menghina dan memaki, kemudian memaksa masuk ke dalam bus dan membawa jamaah ke kantor polisi di Atarot.

Di sana, para jamaah dipaksa untuk berbaring di lantai dengan tangan terborgol di belakang punggung

“Pasti ada 400, 500 tahanan. Mereka menanyakan nama kami, kemudian menempelkan stiker pada kami dengan nama dan nomor kami dan memanggil kami dengan nomor tersebut, seakan kami tak punya harga diri,” kata Owais menjelaskan.

Setelah ditangkap selama penggerebekan, Owais dan semua jamaah Palestina lainnya dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa selama satu minggu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x