Sepak Terjang al-Burhan, Komandan Militer Sudan yang Memimpin Pasukan Melawan RSF

- 17 April 2023, 14:42 WIB
Simak profil dan sepak terjang al-Burhan, komandan militer Sudan yang memimpin pasukan melawan pasukan paramiliter.
Simak profil dan sepak terjang al-Burhan, komandan militer Sudan yang memimpin pasukan melawan pasukan paramiliter. /Sarah Meyssonnier/Reuters

Meskipun beberapa pejabat tinggi Sudan, termasuk mantan Presiden Omar al-Bashir, telah didakwa oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Darfur, al-Burhan dan kepala RSF Mohamed Hamdan "Hemedti" Dagalo, mantan sekutu dan saingannya saat ini, tidak didakwa.

Al-Burhan telah menjauhkan diri dari kekejaman yang terjadi di Darfur selama bertahun-tahun, di mana tentara dan RSF menumpas pemberontakan dalam konflik yang menewaskan sekitar 300.000 orang dan menelantarkan 2,7 juta lainnya.

Baca Juga: BPNT 2023 Cair Rp200.000 Jelang Lebaran? Cek Besaran Dana dan Cara Mencairkannya di Kantor Pos

Pada tahun 2019, al-Burhan melakukan perjalanan ke Yordania dan Mesir untuk pelatihan militer lebih lanjut. Dia kemudian dipromosikan menjadi kepala staf tentara Sudan pada Februari 2018, meskipun sebelumnya tidak terlalu menonjol dalam militer.

Pada April 2019, setelah hampir 30 tahun pemerintahan Omar al-Bashir yang digulingkan oleh pemberontakan, al-Burhan memegang jabatan inspektur jenderal angkatan darat dan merupakan jenderal paling senior ketiga di Sudan.

Setelah protes terhadap menteri pertahanan era Bashir yang memimpin Dewan Militer Transisi (TMC) pasca-pencopotan, al-Burhan diangkat sebagai kepala TMC. Beberapa bulan kemudian, tekanan internasional mendorong pembentukan Sovereign Council (SC), sebuah kemitraan sipil-militer untuk memimpin negara menuju pemilu tahun ini, menggantikan TMC.

Al-Burhan menjadi kepala negara de facto sebagai kepala SC, bekerja sama dengan kekuatan sipil pro-demokrasi di negara tersebut. Namun, pada tahun 2021, al-Burhan dan wakilnya Hemedti memimpin kudeta, merebut kekuasaan dan menggagalkan jalan singkat Sudan menuju demokrasi.

Baca Juga: Warga Depok Bisa Titip Motor Gratis ke Polsek Terdekat! Ini Syarat, Lokasi, dan Nomor Telepon

Sebagai kepala negara de facto, al-Burhan mempererat hubungan dengan Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir, negara-negara yang mendorong jenderal dan Hemedi, kepala RSF, untuk mendukung pencopotan al-Bashir.

Bantuan besar telah diberikan oleh negara-negara Teluk kepada Sudan saat pasukan Sudan bergabung dalam koalisi pimpinan Saudi untuk melawan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah