Selain itu, al-Burhan mempertahankan hubungan dekat dengan Mesir, termasuk melaksanakan latihan militer bersama dengan pasukan Mesir serta berlatih dengan banyak jenderal Mesir di perguruan tinggi militer.
Konflik kekuasaan antara tentara dan RSF telah berlangsung selama beberapa waktu dan kekerasan terbaru tampaknya merupakan hasil dari gesekan tersebut.
Baca Juga: Bisa Cas Mobil Listrik saat Mudik, Berikut 15 Lokasi SPKLU di Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera
Pada bulan Desember tahun lalu, sebuah kerangka kerja telah dicapai antara tentara, RSF, dan pasukan sipil pro-demokrasi di Sudan. Menurut kerangka kerja tersebut, tentara telah setuju untuk kembali ke baraknya dan RSF untuk diserap ke dalam barisan tentara. Kedua kekuatan tersebut akan dipersatukan di bawah kepemimpinan tentara.
Namun, ketika waktu semakin dekat untuk penandatanganan perjanjian berikutnya untuk mulai menerapkan kerangka kerja ini, aliansi tampaknya mengalami pergeseran dan wacana publik menjadi lebih tegang.
Akibatnya, terjadi pecahnya kekerasan baru-baru ini, yang telah menghancurkan banyak harapan untuk pemulihan pemerintahan sipil di Sudan.***