16 Mei Memperingati Apa, Ada International Day Of Light, Begini Sejarah Hari Cahaya Internasional

- 16 Mei 2023, 07:16 WIB
Sejarah Hari Cahaya Internasional
Sejarah Hari Cahaya Internasional /pixabay.com/

PR DEPOK - Pernahkan kamu bertanya-tanya tanggal 16 Mei memperingati apa? Jika pertanyaan tersebut pernah atau tengah melintas di benakmu, simak artikel ini untuk mengetahuinya.

Sebagai informasi setiap tanggal 16 Mei memperingati The International Day of Light atau dalam bahasa Indonesia disebut Hari Cahaya Internasional.

Bagimana sih awal mula sejarah Hari Cahaya International? Momen peringatan ini diperingati secara resmi pertama kali pada 16 Mei 2018.

Baca Juga: Berikut Beberapa Golongan yang akan Dicoret dari Penerima Bansos PKH Tahap II 2023, Siapa Saja?

Hari Cahaya Internasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 16 Mei untuk merayakan kontribusi cahaya dan teknologi berbasis cahaya ke berbagai bidang dan bidang kehidupan, termasuk seni dan budaya, pendidikan, kedokteran, komunikasi, sains, dan pembangunan berkelanjutan.

Hari Cahaya Internasional diperingati tanggal 16 Mei bersamaan untuk memperingati ulang tahun operasi laser sukses pertama fisikawan dan insinyur Theodore Maiman.

Theodore Maiman dikreditkan karena menemukan laser. Dia menembakkan laser pertama pada tahun 1960.

Baca Juga: 15 Twibbon Ucapan Hari Buku Nasional Design Terbaru dan Gratis, Pasang Serentak di Media Sosial 17 Mei 2023

Peringatan International Day of Light diamati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dikelola oleh Program Sains Dasar Internasional (IBSP) UNESCO.

Hari Cahaya Internasional dirayakan di seluruh dunia melalui acara dan forum yang diselenggarakan oleh orang-orang baik di dalam maupun di luar komunitas ilmiah.

Sejak jaman dahulu, manusia telah menggunakan berbagai bahan untuk menghasilkan cahaya, mulai dari batu berongga, kerang, atau kayu yang direndam dalam lemak hewani dan lampu minyak hingga lilin dan gas.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Bakso Enak di Purbalingga, Lengkap dengan Alamat dan Jadwal Bukanya

Sejarah cahaya modern dimulai dengan penemuan bola lampu listrik. Berlawanan dengan kepercayaan populer, bola lampu ditemukan jauh sebelum Thomas Edison mematenkannya.

Edison hanya memungkinkan bola lampu diproduksi secara komersial. Pada tahun 1802, Humphrey Davy menemukan lampu busur listrik, pendahulu awal bola lampu pijar, dengan menghubungkan tumpukan volta ke elektroda arang.

Namun, lampu busur bukanlah sumber penerangan yang praktis karena terlalu terang untuk keperluan rumah tangga atau pekerjaan, dan cepat padam.

Baca Juga: Ramalan Mingguan Shio Kuda, Kambing, dan Monyet 15–21 Mei 2023: Siap untuk Mewujudkan Impian

Penemuan ini menyebabkan terciptanya lampu keselamatan penambang pada tahun 1815 dan penerangan jalan di beberapa kota Eropa, termasuk Paris,

Pada tahun 1850, Joseph Swan memecahkan salah satu masalah yang dihadapi penemu lampu listrik selama bertahun-tahun: efektivitas biaya filamen lampu.

Sebagai pengganti filamen platinum, Swan menggunakan filamen kertas berkarbonisasi yang murah. Pada tahun 1878, ia mematenkan lampu listriknya di Inggris Raya dan mendemonstrasikannya pada sebuah kuliah di Newcastle, Inggris.

Penemuan Swan, seperti lampu busur Davy, tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari karena ketidakefisienan pompa vakumnya.

Baca Juga: KJP Plus Mei 2023 Cair Tanggal Berapa? Cek Jadwal Pencairan dari UPT P4OP dan Nama Penerima di Sini

Ketika Edison menemukan cacat pada lampu listrik Swan, dia melakukan perbaikan dan mempresentasikan bola lampunya pada bulan Desember 1879.

Swan meniru perbaikan tersebut dan mendirikan perusahaan penerangan listrik di Inggris. Edison mengajukan kasus pelanggaran paten terhadap Swan, tetapi gagal.

Edison dan Swan kemudian membentuk aliansi bernama Edison-Swan United, yang berkembang menjadi produsen bola lampu terbesar di dunia.

Pada awal 1960-an, Nick Holonyak, seorang karyawan di General Electric, secara tidak sengaja menemukan lampu LED merah dan mematenkannya untuk digunakan sebagai perlengkapan lampu.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Soto Enak di Depok, Berikut Alamat Lengkapnya

Pada awal 1990-an, ilmuwan Jepang dan Amerika Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura menciptakan LED biru dan dianugerahi Hadiah Nobel Fisika 2014 untuknya.

Para ilmuwan dapat membuat LED putih sebagai hasilnya. Pencahayaan menjadi lebih maju dan canggih, dengan kemampuan menerangi rumah dan jalan secara nirkabel — menggunakan smartphone dan perintah suara AI.

Bola lampu pijar juga sedang dihapus, dengan alternatif halogen, LED, dan OLED menggantikannya.

Demikian informasi mengenai sejarah Hari Cahaya Internasional yang diperingati setiap 16 Mei.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x