Tingkat Kelahiran Melambat, Indonesia akan Kehilangan Predikat Negara Terpadat ke-4 di Dunia pada 2045

- 19 Mei 2023, 07:39 WIB
Tingkat kelahiran melambat, Indonesia akan kehilangan predikat sebagai negara terpadat di dunia pada 2045.
Tingkat kelahiran melambat, Indonesia akan kehilangan predikat sebagai negara terpadat di dunia pada 2045. /ANTARA

PR DEPOK - Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), Indonesia akan kehilangan predikatnya sebagai negara terpadat ke-4 di dunia pada tahun 2045. Penyebabnya karena melambatnya tingkat kelahiran di Indonesia.

 

Hal ini didapatkan dari survei terbaru yang dilakukan oleh KemenPPN/Bappenas bersama Badan Pusat Statistik (BPS) mengindikasikan bahwa pertumbuhan populasi Indonesia akan melambat menjadi 0,4 persen pada 2045, dari 1,17 persen di tahun 2022.

Sehingga 22 tahun ke depan, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini akan memiliki 324 juta penduduk. Atas hal tersebut menempatkan Indonesia di belakang Nigeria dan Pakistan dalam peringkat demografi.

Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan, pertumbuhan populasi kita melambat setiap tahun, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 0,67 persen pada periode 2020-2025.

Baca Juga: Sebentar Lagi KJP Plus Mei 2023 Akan Disalurkan? Cek Penerima dan Rekening di JakOne Mobile

Temuan ini mencerminkan pergeseran populasi besar yang terjadi di seluruh dunia, terutama seiring dengan perubahan pendapatan dan melambatnya tingkat kelahiran di negara-negara berpenghasilan rendah.

Sementara itu, China telah kehilangan gelarnya sebagai negara dengan penduduk terpadat di dunia ke India. Hal itu diketahui setelah Beijing melaporkan bahwa populasinya menyusut untuk pertama kalinya dalam enam dekade terakhir pada tahun 2022.

Sedangkan Indonesia telah mengandalkan deviden demografisnya seiring potensi pertumbuhan ekonomi dari jumlah penduduk usia kerja yang lebih besar, maka untuk melepaskan diri dari apa yang disebut sebagai “jebakan negara berpendapatan menengah” dan mencapai tujuannya untuk menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.

Menurut Suharso, pemerintah telah memperkenalkan kampanye keluarga berencana yang tidak hanya membantu menurunkan tingkat kesuburan, tetapi juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia di segala bidang seperti kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Bakso Mercon Bikin Nampol di Bandung, Lengkap dengan Alamatnya dan Jam Bukanya

“Proporsi penduduk negara Indonesia yang berusia di atas 65 tahun diperkirakan akan meningkat menjadi 14,6 persen pada tahun 2045, dari 6,2 persen di tahun 2020,” kata Suharso.

Lebih lanjut, Suharso mengungkapkan penduduk negara Indonesia dengan usia produktif, yang berusia 15 hingga 64 tahun akan menurun menjadi 65,8 persen dari 69,3 persen pada periode yang sama.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut melanjutkan bahwa tingkat penduduk di seluruh dunia sedang menghadapi perkembangan yang begitu cepat. “Struktur populasi sedang mengalami perubahan yang cepat secara global,” ucapnya.

Ia mengajak kepada semua kalangan supaya Indonesia cepat pulih di masa pandemi dan membuat strategi perekonomian agar pertumbuhan ekonomi naik yang signifikan. “Kita harus dapat pulih dari pandemi dan melakukan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di masa mendatang,” tegasnya.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah