Kesepakatan Utang AS dan Data Pekerjaan Mendorong Harga Minyak Naik

- 3 Juni 2023, 12:23 WIB
Kesepakatan utang AS topang kenaikan harga minyak.
Kesepakatan utang AS topang kenaikan harga minyak. /Pexels/Zukiman Mohamad/

PR DEPOK - Harga minyak mentah mengalami kenaikan yang signifikan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) karena Kongres AS berhasil mencapai kesepakatan mengenai plafon utang yang menghindarkan risiko gagal bayar di negara pengkonsumsi minyak terbesar di dunia.

Selain itu, data pekerjaan yang dirilis juga memicu harapan akan kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Kontrak minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Juli naik sebesar 1,64 dolar AS atau 2,34 persen, dan ditutup pada harga 71,74 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, bahwa sementara itu, kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan Agustus mengalami kenaikan sebesar 1,85 dolar AS atau 2,49 persen, dan ditutup pada harga 76,13 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga: Lagi di Jember? Yuk Cobain 6 Rekomendasi Tempat Soto Segar dan Enak di Jember, Cek Lokasinya

Ini merupakan level tertinggi sejak 26 Mei untuk WTI dan 29 Mei untuk Brent. Meskipun kedua kontrak mengalami penurunan sekitar 1,0 persen dalam satu minggu ini, ini merupakan kerugian mingguan pertama setelah tiga minggu berturut-turut mengalami kenaikan.

Keputusan Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk menunda batas utang pemerintah hingga 1 Januari 2025 menghilangkan ketidakpastian terkait risiko gagal bayar AS. Hal ini memberikan dorongan positif bagi pasar minyak.

Selain itu, data menunjukkan penambahan sebanyak 339.000 pekerjaan di sektor non-pertanian AS pada bulan Mei, melebihi perkiraan konsensus sebesar 190.000 dan angka 294.000 pada bulan April. Data ini dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat (2/6/2023).

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Makan Bakso Terenak di Pontianak, Catat Alamat dan Jam Buka

Edward Moya, seorang analis pasar senior di OANDA, sebuah pemasok layanan perdagangan daring multi-aset, mengatakan bahwa harga minyak mentah menguat sepanjang minggu ini setelah laporan pekerjaan AS menunjukkan bahwa ekonomi belum siap menghadapi resesi.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x