"Uni Eropa bergabung dengan sikap Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al Quran oleh individu di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pandangan Uni Eropa," tuturnya.
Menurut Jubir Uni Eropa, aksi pembakaran Al Quran termasuk ke dalam xenofobia, rasisme, hingga perbuatan intoleransi terhadap orang-orang di negara lain.
"Praktik-praktik rasisme, xenofobia (ketidaksukaan terhadap orang-orang dari negara lain), dan intoleransi semacam itu tidak diterima di Eropa," jelasnya.
Sementara itu, pihak Swedia telah melakukan penyelidikan untuk mengusut tuntas kasus pembakaran Al Quran.
Pihak kepolisan Swedia melaporkan tengah menjalankan investigasi guna menyelidiki lebih dalam adanya islamopobia dari aksi pembakaran Al Quran tersebut.
Aksi pembakaran Al Quran bukan hal pertama di Swedia. Sebelumnya, politikus Rasmus Paludan melakukan pembakaran terhadap kitab suci umat Islam.
Baca Juga: Dijamin Enak! Ini Dia 4 Rekomendasi Soto Betawi di Ciracas, Beserta Alamat dan Jam Buka
Di sisi lain, Tidak hanya Uni Eropa yang mencekam aksi pembakaran Al Quran di Swedia. Akan tetapi, negara lainnya turut mencekal perlakuan keji tersebut.
Beberapa negara yang menolak keras aksi tersebut yakni Indonesia, Malaysia, Irak, Turki, Arab, maupun Amerika Serikat.***