Putin Bakal Bicara dengan Tiongkok dan India Pasca Pemberontakan Wagner

- 4 Juli 2023, 16:51 WIB
 Presiden Vladimir Putin dikabarkan akan berpartisipasi dalam KTT multilateral pertamanya sejak pemberontakan bersenjata mengguncang Rusia.*
Presiden Vladimir Putin dikabarkan akan berpartisipasi dalam KTT multilateral pertamanya sejak pemberontakan bersenjata mengguncang Rusia.* /Reuters/Maxim Shemetov/

Tidak ada negara anggota yang mengutuk Rusia dalam resolusi PBB, mereka memilih untuk abstain. Tiongkok telah mengirim utusan untuk menjadi mediator antara Rusia dan Ukraina, dan India secara berulang kali mendesak penyelesaian konflik secara damai.

Bagi Putin secara pribadi, KTT ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan bahwa ia masih berada di bawah kendalinya setelah pemberontakan singkat oleh kepala tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin.

"Putin ingin meyakinkan mitra-mitranya bahwa ia masih sangat berkuasa dan tidak ada keraguan bahwa tantangan terhadap pemerintahannya telah dipadamkan," kata Tanvi Madan, seorang peneliti senior di Brookings Institution, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari AP News.

India mengumumkan pada bulan Mei bahwa KTT akan diselenggarakan secara daring daripada tatap muka seperti tahun lalu di Samarkand, Uzbekistan, dimana Putin berfoto dan makan malam bersama pemimpin lainnya.

Baca Juga: 6 Warung Sate yang Top Markotop di Citeureup, Bogor, Cek Lokasinya

Setidaknya bagi New Delhi, pemandangan menyambut Putin dan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping, hanya dua minggu setelah Modi dihormati dengan kunjungan kenegaraan yang penuh kepramukaan oleh Presiden AS Joe Biden akan kurang ideal.

Setelah semua perayaan yang diterima Modi dari para pemimpin Amerika dalam kunjungan terakhirnya, "akan terlalu cepat bagi India untuk menyambut pemimpin China dan Rusia," kata Kugelman.

Hubungan India dengan Moskow tetap kuat sepanjang perang; India telah membeli jumlah minyak mentah Rusia yang rekor dan mengandalkan Moskow untuk 60% persen kebutuhan alat pertahanannya. Pada saat yang sama, AS dan sekutunya telah secara agresif mendekati India, yang mereka anggap sebagai penyeimbang ambisi tumbuh Tiongkok.

Prioritas utama bagi India dalam forum ini adalah menjaga keseimbangan hubungan dengan Barat dan Timur, dengan negara ini juga menjadi tuan rumah KTT Grup 20 negara maju pada bulan September. Ini juga menjadi platform bagi New Delhi untuk lebih mendalami hubungannya dengan Asia Tengah.

Baca Juga: Sederet Fakta Kasus Penipuan iPhone Si Kembar, Punya Rekening Gendut!

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah