Polemik Pembuangan Air Radioaktif ke Laut, China Perketat Pengawasan Impor dari Jepang

- 7 Juli 2023, 15:18 WIB
Rencana Jepang membuang air radioaktif ke laut memicu reaksi tegang dari beberapa negara, salah satunya China.
Rencana Jepang membuang air radioaktif ke laut memicu reaksi tegang dari beberapa negara, salah satunya China. /Anadolu Agency

PR DEPOK - Rencana Jepang untuk membuang air radioaktif yang diolah dari pembangkit nuklir Fukushima yang telah hancur akibat bencana tsunami, memicu reaksi teggang dari beberapa negara seperti halnya China. Negeri Tirai Bambu itu, dilaporkan memperketat pengawasan impor dari Jepang.

Pada Jumat, 5 Juli 2023, Pemerintah China resmi memberlakukan aturan soal pembatasan pengiriman barang impor yang dilakukan Jepang. Penetapan ini rilis usai rencana Jepang ingin membuang air radioaktif ke laut.

Meskipun Dewan Kemanan PBB dan Atomic Energy Agency (IAEA) telah memberikan kesimpulan bahwa pembuangan air radioaktif ke laut oleh Jepang sesuai standar keamanan internasional, tetapi China tetap melakukan pengawasan impor terhadap negara tersebut.

"China akan memperkuat pengawasan dan memeriksa secara ketat," ungkap pihak Administrasi Bea Cukai China pada 5 Juli, 2023, dilansir PikiranRakyat-Depok.com Reuters.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Kuliner Nasi Goreng Enak dan Gurih di Temanggung

Menurut pihak bea cukai, China akan memperketat pengiriman barang impor dari Jepang termasuk pembatasan makanan laut dari negara tersebut dengan alasan keamanan.

Langkah-langkah yang dilakukan China untuk membatasi pengiriman barang dari Jepang seperti melakukan pemeriksaan sertifikat impor makanan terutama produk laut, dan beberapa produk di sektor lain.

Sementara itu, Jepang merespon sikap tegang China soal rencananya ingin membuang air radioaktif ke laut. Menurutnya, Negeri Tirai Bambu itu merupakan pembeli terbesar hasil ekspor yang dilakukan Jepang. Pihaknya merasa khawatir China akan berhenti membeli produk dari Jepang.

Sikap khawatir Jepang dikarenakan China menentang keras soal pembuangan air radioaktif ke laut. Kemarahan China dilaporkan selama berminggu-minggu saat informasi itu dirilis.

Baca Juga: Ini Penyebab BLT BPNT Juli 2023 Sebesar Rp400.000 Gagal Cair ke Rekening

Sikap tegas China untuk menolak Jepang membuang air radioaktif, karena negara tersebut dinilai memiliki masalah dalam legitimasi pembuangan air laut, serta alat yang digunakan belum memenuhi standar.

"Pihak Jepang masih memiliki banyak masalah dalam legitimasi pembuangan air laut, keandalan peralatan pemurnian, dan kesempurnaan program pemantauan," ujar Administrasi Bea Cukai China.

Sementara itu, PBB dan International Atomic Energy Agency (IAEA) sudah menyetujui rencana Jepang. Kedua pihak tersebut memberikan pengawasan nuklir soal aur radio aktif tersebut.

Kendati demikian, kepala IAEA Rafael Grossi mengungkapkan terdapat beberapa peneliti internasional masih memiliki sikap khawatir perihal pembuangan air radioaktif ke laut.

Baca Juga: Susah untuk Tertidur? Ini Cara Terbaik untuk Anda Tertidur dalam 10 Detik

Akan tetapi, para peneliti internasional tersebut tidak menjelaskan secara rinci maksud kekhawatiran mereka terhadap rencana Jepang untuk membuang air radioaktif.

Di sisi lain, Administrasi Energi Atom Internasional PBB telah merespon rencana Jepang soal pembuangan air radioaktif ke laut. Lebih lanjut, pihaknya menyimpulkan bahwa air memiliki radiologis yang dapat diabaikan dampaknya bagi manusia dan lingkungan.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah