Network
Baca Juga: Bansos PKH Tahap 3 Cair Mulai Juli 2023, Begini Syarat dan Cara Cek Daftar Penerima Secara Online
Bahaya Amunisi Tandan
Meskipun bentuk amunisi tandan kecil menyerupai tabung, tetapi dampak yang dihasilkan sangat berbahaya. Bom tersebut tidak memandang bulu warga sipil dengan anggota militer, jika amunisi tandan diluncurkan dari ketinggian udara, wilayah sasaran beserta dengan orang-orang yang ada di area tersebut akan terbunuh hingga terluka parah.
Demikian pula, wilayah tersebut selama beberapa dekade menjadi area berbahaya karena amunisi tandan yang dijatuhkan dari ketinggian udara dengan jumlah banyak tidak semuanya meledak. Amunisi tandan yang jatuh ke tanah masih aktif dan bisa meledak secara mendadak.
Sisa-sisa amunisi tandan dengan jumlah besar yang tidak meledak bisa bertahan selama beberapa dekade walaupun konflik antar negara telah usai. Maka dari itu, keputusan Amerika Serikat mengirimkan bom cluster ke Ukraina mendapat kecaman banyak negara.
Sisa-sia bom tersebut dapat merusak banyak sektor seperti menghambat rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-konflik, menghambat pertumbuhan ekonomi, sosial, hingga menghancurkan mata pencarian mereka di wilayah terdampak.
Baca Juga: 4 Seblak Termantap yang Terletak di Karawang, Cek Alamat, Jam Buka, dan Ratingnya
Keputusan Larangan Amunisi Tandan
Pada 1960-an dan 1970-an seruan melarang amunisi tandan pertama kali muncul dari konflik di Asia Tenggara. Pada saat itu, ratusan bom dijatuhkan dari ketinggian udara memberikan dampak membekas selama beberapa dekade.
Pada 1990-an warga sipil beserta pemuka agama di wilayah konflik melakukan pertemuan internasional dengan menyerukan negosiasi untuk menghapus penggunaan amunisi tandan. Akan tetapi, pembahasan di forum itu belum bisa direalisasikan.
