Tunisia dan Uni Eropa Tandatangani Kesepakatan Soal Migrasi, Sebut Miliki Kepentingan Strategis yang Sama

- 17 Juli 2023, 10:14 WIB
Ilustrasi kerja sama. Tunisia dan Uni Eropa sama-sama menandatangani kesepakatan terkait migrasi, sebut miliki kepentingan strategis yang sama.
Ilustrasi kerja sama. Tunisia dan Uni Eropa sama-sama menandatangani kesepakatan terkait migrasi, sebut miliki kepentingan strategis yang sama. /Pixabay/Gerd Altmann /

PR DEPOK - Dikabarkan bahwa Brussel dan Tunisia menandatangani perjanjian 'kemitraan strategis' yang bertujuan untuk melawan penyelundup manusia dan meningkatkan hubungan ekonomi.

Uni Eropa dan Tunisia telah menandatangani nota kesepahaman untuk "kemitraan strategis dan komprehensif" yang bertujuan untuk melawan migrasi tidak resmi dan meningkatkan hubungan ekonomi antara blok tersebut dengan negara di Afrika Utara ini, yang terletak di jalur utama bagi para migran dan pengungsi yang ingin mencapai Eropa.

Presiden Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni melakukan pertemuan ulang dengan Presiden Tunisia, Kais Saied, pada hari Minggu karena jumlah migran dan pengungsi yang berangkat dari Tunisia dan mencoba mencapai Eropa telah meningkat secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

"Tunisia dan Uni Eropa terikat oleh sejarah dan geografi bersama, dan kita memiliki kepentingan strategis yang sama," ujar Von der Leyen, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman resmi Al Jazeera.

Baca Juga: Update Terbaru! Daftar Perguruan Tinggi Negeri atau PTN yang Terima KJMU 2023

Saied mengatakan bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk mencapai kesepakatan bersama mengenai apa yang disebutnya sebagai "migrasi yang tidak manusiawi", yang ia salahkan pada jaringan kriminal.

"Nota kesepahaman ini seharusnya segera diikuti oleh serangkaian perjanjian yang mengemban prinsip-prinsipnya," ujarnya.

Rutte mengatakan kesepakatan ini akan membantu melawan para penyelundup manusia.

"Dalam kesepakatan ini, terdapat kesepakatan-kesepakatan untuk mengganggu model bisnis para penyelundup manusia, memperkuat pengawasan perbatasan, dan meningkatkan registrasi dan repatriasi. Semua langkah penting untuk memperkuat upaya menghentikan migrasi tidak resmi," tulis Rutte di Twitter.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x