PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau masyarakat perlu waspada terhadap pemanasan global. Pasalnya, imbas pemanasan global bisa mengakibatkan seseorang terkena penyakit demam berdarah.
Menurut WHO, pemanasan global membuat iklim lebih hangat sehingga membantu nyamuk dan virus yang memicu demam berdarah dapat berkembang biak secarat cepat.
WHO mencatat kasus demam berdarah pada tahun 2023 bisa mengalami peningkatan. Pasalnya, pada tahun 2019 dilaporkan demam berdarah mencapai 5,2 juta kasus.
Tercatat 129 negara pada tahun 2019 dilanda demam berdarah, sedangkan tahun 2022 WHO menemukan 4,2 juta kasus.
Baca Juga: Geger, Seorang Satpam di Sekolah Jakarta Selatan Terciduk Menjual Narkoba
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters, kenaikan demam berdarah telah melanda sejumlah negara. Adapun negara yang mengalami lonjakan kasus yakni Sudan, Eropa, dan Peru.
Juga, penyebaran kasus demam berdarah dilaporkan melanda Amerika. Negara tersebut tercatat mengalami tiga juta kasus demam berdarah.
Lebih lanjut, demam berdarah dilaporkan mewabah ke Argentina. Diketahui beberapa tahun terakhir ada lonjakan kasus penyakit itu.
Baca Juga: 7 Cafe Populer dan Aesthetic di Yogyakarta, Intip Alamat Lengkapnya