Presiden Bazoum Telah Disingkirkan, Pemimpin Dunia Mengutuk Pengambilalihan Militer di Niger

- 28 Juli 2023, 10:37 WIB
Mohamed Bazoum duduk di markas partai politiknya di Niamey / REUTERS / JOE PENNEY
Mohamed Bazoum duduk di markas partai politiknya di Niamey / REUTERS / JOE PENNEY /

PR DEPOK - Presiden Niger Mohamed Bazoum telah dicopot dari jabatannya, informasi tersebut telah disiarkan di tv nasional negara Afrika Barat pada Rabu, 26 Juli 2023.

Selain itu, kabar lainnya pun menyusul dimana terjadinya pengambilalihan militer setelah pengumuman Presiden Bazoum dilepas dari jabatannya.

Diketahui, Bazoum telah di ditahan beberapa jam di istana kepresidenan, terjadinya kudeta ini membuat pemimpin dunia mengutuk aksi tersebut.

Baca Juga: Sudah Mulai Cair, Benarkah PKH Tahap 3 2023 akan Cair Lagi Agustus? Cek Jadwalnya di Sini

Kolonel Amandou Abdramane yang ditemani oleh sembilan perawinya mengatakan pasukan pertahanan dan keamanan telah diputuskan.

“Hentikan rezim yang Anda kenal karena situasi keamanan yang membentuk pemerintahan yang buruk,” ucapnya.

Amandou mengatakan bahwa perbatasan Niger telah ditutup, dan para prajurit juga memperingatkan pada intervensi asing yang akan menghormati kesejahteraan Bazoum.

Baca Juga: 4 Tempat Makan Soto Legendaris di Kediri, Salah Satunya Bisa Bikin Nostalgia ke Zaman Dahulu

Kemudian, pengambilan militer yang ditandai oleh kudeta ketujuh wilayah di Afrika Barat dan tengah dari sejak tahun 2020 semakin memperumit Barat, untuk membantu negara-negara di wilayah Sahel.

Niger terkurung daratan, dimana bekas jajahan Perancis telah menjadi sekutu penting bagi kekuasaan Barat yang berusaha mau membantu memerangi pemberontakan.

Pengambilalihan militer di Niger membuat para pemimpin dunia mengutuk aksi tersebut, diantaranya Menteri Luar negeri AS Antony Blinken menyatakan untuk segera membebaskan pemimpin Niger Mohamed Bazoum.

Baca Juga: 6 Mie Ayam Populer dan Recommended di Magetan, Berikut Lokasinya

Lalu, PBB pun ikut menyerukan dimana mengutuk keras perubahan konstitusional dalam pemerintahan di Niger.

Kemudian, Perancis Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colona mengatakan mengutuk keras setiap tindakan untuk merebut kekuasaan dengan paksa.

Sebelumnya, Uni Afrika (AU) dan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat telah mengecam atas penahan Bazoum dan mengatakan akan melawan. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x