Kudeta Militer di Niger: Meningkatnya Ketegangan di Sahel

- 28 Juli 2023, 15:04 WIB
Juru bicara Angkatan Darat Nigeria Kolonel Mayor Amadou Adramane berbicara melalui televisi nasional, setelah Presiden Mohamed Bazoum ditahan di istana kepresidenan, di Niamey, Nigera, Rabu 26 Juli 2023.
Juru bicara Angkatan Darat Nigeria Kolonel Mayor Amadou Adramane berbicara melalui televisi nasional, setelah Presiden Mohamed Bazoum ditahan di istana kepresidenan, di Niamey, Nigera, Rabu 26 Juli 2023. /REUTERS/

Baca Juga: Cara Daftar BPNT 2023 Online Pakai HP dan NIK untuk Dapat Bansos Kemensos Rp600.000 per Bulan

Pada bulan Maret 2021, upaya kudeta di Niger telah digagalkan ketika sebuah unit militer mencoba merebut istana kepresidenan beberapa hari sebelum Bazoum yang baru terpilih dilantik. Uni Afrika dan ECOWAS, blok regional Afrika Barat, sebelumnya pada Rabu telah mengutuk apa yang mereka sebut sebagai upaya kudeta.

Presiden tetangga Benin, Patrice Talon, terbang ke Niger pada Rabu siang untuk menilai situasi setelah bertemu dengan Presiden Nigeria dan Ketua ECOWAS, Bola Tinubu.

"Segala cara akan digunakan, jika perlu, untuk mengembalikan ketertiban konstitusional di Niger, tetapi yang ideal adalah semuanya dilakukan dengan damai dan harmonis," kata Talon kepada para wartawan di Abuja, ibu kota Nigeria.

Amerika Serikat mendesak pembebasan Bazoum, sementara Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Prancis, dan negara-negara lainnya mengutuk pemberontakan ini dan mengatakan bahwa mereka mengikuti perkembangan dengan keprihatinan.

Baca Juga: 5 Mie Ayam yang Ratingnya Bagus-Bagus di Samarinda, Cek Alamat & Jam Bukanya

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang berbicara dengan Bazoum pada Rabu ketika dia ditahan di istana kepresidenan, mengatakan bahwa kemitraan ekonomi dan keamanan AS dengan Niger tergantung pada kelanjutan pemerintahan demokratis.***

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Reteurs


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah