PR DEPOK – Militer Niger, yang melakukan kudeta, mengatakan akan menuntut Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan dengan tuduhan pengkhianatan.
Pernyataan militer tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah sekelompok ulama senior Islam mengatakan pemimpin kudeta negara itu terbuka untuk diplomasi dalam menyelesaikan kebuntuan mereka dengan blok regional Afrika Barat.
Dalam sebuah pernyataan yang dibacakan di televisi nasional, seorang juru bicara militer Niger menetapkan tuduhan terhadap Bazoum sebagai pengkhianatan tingkat tinggi dan merusak keamanan internal dan eksternal negara itu.
Bazoum, 63, dan keluarganya ditahan di kediaman resmi presiden di Niamey sejak kudeta pada 26 Juli, dan komunitas internasional prihatin atas kondisi penahanan mereka.
Baca Juga: Kangen Yogyakarta? Berikut 5 Tempat Makan Gudeg di Pekanbaru, Riau yang Wajib Dikunjungi
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) telah menyerukan pembebasan Bazoum, menjatuhkan sanksi ekonomi yang berat terhadap Niger dan mengancam intervensi militer jika pemerintahan sipil tidak dipulihkan.
Namun, blok Afrika Barat, yang telah menyetujui pengerahan pasukan siaga untuk memulihkan tatanan konstitusional di Niger, mengatakan tetap berkomitmen untuk menemukan solusi diplomatik untuk krisis tersebut.
Juru bicara militer Niger, Kolonel Mayor Amadou Abdramane, dalam pernyataannya pada Minggu, menepis kekhawatiran atas kesehatan Bazoum, dengan mengatakan pemimpin yang digulingkan itu telah menemui dokternya sehari sebelumnya.
Baca Juga: Begini Cara Cek Saldo BPNT Agustus 2023 Mudah, Praktis, Hanya Modal HP Saja