PR DEPOK - Kudeta di Niger semakin memanas, para tentara di sana bersikukuh menolak untuk membebaskan Presiden Mohamed Bazoum. Para tentara yang menggulingkan pemerintahan menutup akses udara agar tidak ada campur tangan dari negara lain.
Tentara Niger melakukan hal tersebut sebagai pemberontakan kepada 15 negara yang tergabung di ekonomi Afrika Barat (ECOWAS). Sebagaimana diketahui, ECOWAS telah memberikan ultimatum kepada tentara Niger untuk mebebaskan Mohamed Bazoum dalam jangka waktu seminggu.
Seminggu berlalu, ultimatum ECOWAS diabaikan. Tentara Junta di balik kudeta Niger, tidak kunjung membebaskan Presiden Niger Mohamed Bazoum yang ditahan sejak 26 Juli 2023.
Buntut penolakan pembebasan Mohamed Bazoum, 15 negara Afrika Barat yang tergabung di ECOWAS akan melakukan gencatan militer dengan menyerang Niger.
Menurut Kepala Pertahanan ECOWAS, pihak terkait telah menyetujui gencatan militer. Juga, merundingkan kapan dan di mana serangan militer akan diterima oleh tentara Niger.
Sementara itu, tentara Niger yang dijuluki sebagai Junta mengaku telah menutup akses udara untuk menghadang adanya serangan ECOWAS.