Blok tersebut telah lama membahas penggunaan kekuatan yang digambarkannya sebagai "upaya terakhir" selama berminggu-minggu, karena beberapa tim mediasi yang dikirim ke Niamey dan juga karena kurangnya konsensus di dalam jajarannya.
Dua negara, Burkina Faso dan Mali, telah mengalami banyak kudeta sejak 2020 lalu. Mereka memperingatkan bahwa intervensi militer apa pun di Niger akan dinyatakan sebagai tindakan perang.
Sedangkan Guinea, yang juga berada di bawah kekuasaan militer, mengutuk setiap agresi eksternal. Hingga saat ini mereka menahan diri untuk tidak memberikan komentar.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Drakor yang Cocok Menemani Anda di Akhir Pekan, Ada Revenant dan Moving
Badan keamanan utama Uni Afrika bertemu pada hari Senin untuk mempertimbangkan apakah akan mendukung intervensi militer tetapi belum mengumumkan keputusannya.
Dewan Perdamaian dan Keamanan Uni Afrika dapat membatalkan rencana intervensi militer jika stabilitas yang lebih luas di benua itu dirasa terancam.
Apabila tidak menggunakan kekuatan, ada beberapa alasan di mana ECOWAS dapat mengklaim pembenaran hukum.***