Sebut Putin Tidak Mendorongnya untuk Berperang di Ukraina, Presiden Belarusia: Hanya Ada Satu Ancaman

- 18 Agustus 2023, 16:54 WIB
Presiden Belarusia menyebut bahwa hingga saat ini, Putin tidak mendorongnya untuk ikut berperang di Ukraina.
Presiden Belarusia menyebut bahwa hingga saat ini, Putin tidak mendorongnya untuk ikut berperang di Ukraina. /Sputnik/Ilya Pitalev/Kremlin via REUTERS

PR DEPOK – Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, menyebut bahwa Vladimir Putin tidak mendorong Belarusia untuk bergabung dengan Rusia dalam perang di Ukraina.

Akan tetapi, Lukashenko menegaskan bahwa Minsk akan menanggapi agresi eksternal, termasuk penggunaan senjata nuklir Rusia, yang ditempatkan di negaranya.

Dalam sebuah wawancara online yang diterbitkan pada hari Kamis, Lukashenko mengatakan bahwa dia yakin Putin telah mencapai tujuannya di Ukraina.

Ia menyebut Kyiv dan Moskow bernegosiasi dan siap untuk membahas semua masalah dalam menyelesaikan peperangan, termasuk masa depan Krimea dan wilayah Ukraina lainnya yang diklaim Rusia.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Rawon di Pekanbaru Riau, Segera Kunjungi Segera untuk Rasakan Lezatnya

“Tujuannya Rusia telah terpenuhi hingga saat ini. Ukraina tidak akan pernah bersikap agresif terhadap Rusia setelah berakhirnya perang ini, seperti yang terjadi sebelum perang,” kata Lukashenko dalam wawancara tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera.

“Negosiasi harus dimulai tanpa prasyarat. Ini adalah diplomasi klasik. Saya kira demikian. Kita perlu duduk di meja perundingan dan mendiskusikan semuanya. Dan Krimea, dan Kherson, Zaporizhia, Donetsk, dan Luhansk. Semuanya perlu dibahas,” katanya.

Lukashenko, salah satu sekutu terdekat Putin yang negaranya berbatasan dengan Ukraina, Rusia, dan tiga negara NATO termasuk Polandia, mengatakan pemimpin Rusia itu tidak punya alasan untuk melibatkan Belarus secara langsung dalam konflik tersebut.

“Untuk melibatkan Belarusia, apa yang akan terjadi? Tidak ada apa-apa,” katanya.

Baca Juga: Sony akan Keluarkan Playstation 5 Pro, Ini Spesifikasinya

“Jika Anda orang Ukraina tidak melintasi perbatasan kami, kami tidak akan pernah berpartisipasi dalam perang ini. Dalam perang panas ini. Tapi kami akan selalu membantu Rusia, mereka adalah sekutu kami,” katanya dalam wawancara dengan Diana Panchenko, seorang jurnalis Ukraina pro-Rusia.

Lukashenko menyebut ada kontak langsung antara Kyiv dan Minsk, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menghentikannya.

Menurut Lukashenko, topik yang dibahas termasuk potensi keterlibatan Belarusia dalam perang di pihak Rusia, potensi penggunaan senjata nuklir, dan tentara bayaran Grup Wagner, yang sekarang ditempatkan di Belarusia.

“Pertanyaan-pertanyaan ini menumpuk. Tapi kami memiliki kontak ini, dan kami berdiskusi. Kami tidak keberatan. Dan masih ada usulan untuk melanjutkan dialog ini,” ujarnya.

Baca Juga: Benarkah Bansos BPNT Agustus 2023 Sudah Cair Hari Ini? Segera Cek Status Pencairan di cekbansos.kemensos.go.id

Lukashenko memperingatkan bahwa dia akan menggunakan semua yang dimiliki jika menghadapi agresi dari anggota NATO terdekat.

“Hanya ada satu ancaman, agresi terhadap negara kita. Jika agresi terhadap negara kami dimulai dari Polandia, Lituania, Latvia, kami akan segera merespons dengan segala yang kami miliki,” katanya.

Soal Ukraina, Lukashenko menegaskan bahwa jika negara itu melakukan agresi terhadap Belarus, pihaknya bukan hanya akan menggunakan senjata nuklir.

“Kami memiliki sesuatu selain senjata nuklir. Dan kami tidak akan memperingatkan Anda bahwa jika Anda melewati garis merah, kami akan menyerang. Ini akan dilakukan tanpa peringatan,” katanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah