PR DEPOK – Peraih Hadiah Nobel Perdamaian Belarusia, Ales Bialiatski diadili pada Kamis, 5 Januari 2023 waktu setempat dalam kasus yang dianggap dipolitisasi oleh sekutunya.
Pria berusia 60 tahun yang ikut mendirikan kelompok hak asasi manusia Viasna itu menghadapi hukuman penjara hingga 12 tahun.
Bialiatski juga termasuk di antara ratusan warga Belarusia yang dipenjara selama penumpasan protes anti-pemerintah pada musim panas 2020.
Pada bulan Oktober, Bialiatski berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan Memorial, kelompok hak asasi Rusia, dan Pusat Kebebasan Sipil Ukraina untuk perlindungan hak-hak dasar manusia dan hak untuk mengkritik kekuasaan.
Dia ditangkap pada 2021, bersama tiga anggota kelompok Viasna, atas tuduhan membiayai protes dan menyelundupkan uang.
Zmitser Salauyou, pembela HAM keempat yang melarikan diri dari Belarusia, diadili secara in absentia (tidak hadir) dalam kasus yang sama.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Viasna mengatakan hakim telah menolak untuk melakukan persidangan dalam bahasa Belarusia, bukan Rusia, dan menolak permintaan Bialiatski untuk seorang penerjemah.
Baca Juga: Hati-hati, Rambut Sering Rontok Bisa Jadi Tanda Kekurangan Zat Besi dan Vitamin D