Network
PR DEPOK – China memulai latihan militer di sekitar Taiwan pada Sabtu 19 Agustus waktu setempat, dan mengatakan itu adalah "peringatan serius" bagi apa yang disebutnya sebagai pasukan separatis.
Latihan militer tersebut juga sebagai tanggapan yang diharapkan secara luas atas kunjungan Wakil Presiden Taiwan, William Lai, ke Amerika Serikat.
Lai merupakan terdepan untuk menjadi presiden Taiwan berikutnya pada pemilihan di bulan Januari mendatang.
Ia kembali dari AS pada hari Jumat, dan secara resmi hanya singgah dalam perjalanan ke dan dari Paraguay. Akan tetapi, Lai berpidato saat berada di negara tersebut.
Baca Juga: Ngagecrot! Rasakan Sensasi Rekomendasi Baso Aci di Garut, Paling Enak dan Selalu Ramai
Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat, militer China yang bertanggung jawab atas daerah sekitar Taiwan, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa pihaknya sedang melakukan patroli kesiapan tempur angkatan laut dan udara bersama di sekitar pulau itu.
Pihaknya juga disebut Tengah mengadakan latihan bersama dan pelatihan angkatan laut dan udara, dengan fokus pada aspek seperti koordinasi kapal-pesawat dan merebut kendali, untuk menguji "kemampuan tempur sebenarnya" pasukan tersebut.
"Ini adalah peringatan serius terhadap pasukan separatis kemerdekaan Taiwan yang berkolusi dengan kekuatan eksternal untuk memprovokasi," katanya, seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Seorang Perempuan yang Siram Pembakar Al-Quran dengan Alat Pemadam Ditahan Kepolisian Swedia
