Protes Rencana Intervensi Militer, Warga Niger yang Mendukung Kudeta Berdemonstrasi

- 21 Agustus 2023, 06:55 WIB
Ilustrasi demonstrasi.
Ilustrasi demonstrasi. /Pixabay/WikimediaImages/

“Transisi telah menentukan syarat-syarat negosiasi. Jika ECOWAS bersikeras bahwa para pemimpin harus mengembalikan pemerintah kepada warga sipil dan memulihkan Presiden Bazoum, kemungkinan besar kita akan melihat intervensi militer,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera.

Para pemimpin baru Niger menuduh Prancis, sekutu dekat Bazoum, berada di belakang sikap anti-kudeta yang diambil oleh ECOWAS, yang membuat dorongan baru untuk solusi diplomatik.

Setelah kepala staf ECOWAS bertemu di ibu kota Ghana, Accra, Jumat, blok beranggotakan 15 negara itu mengatakan telah menyepakati tanggal untuk potensi aksi militer.

Baca Juga: 8 Bakmi Enak di Makassar dengan Topping Melimpah, Ayo Mampir di Alamat Ini!

Terlepas dari ancaman intervensi, ECOWAS mengirim delegasi diplomatik ke Niamey pada hari Sabtu yang dipimpin oleh mantan pemimpin Nigeria Abdulsalami Abubakar.

Televisi Niger menunjukkan anggota delegasi berjabat tangan dengan Bazoum, yang masih dalam tahanan.

Mereka juga menyiarkan rekaman Abubakar berbicara dengan Tchiani, tetapi isi percakapan itu belum dipublikasikan.

Baca Juga: Wajib Coba! 5 Bakso Enak di Godean, Yogyakarta, Catat Alamatnya

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Sabtu, Tchiani menuduh bahwa ECOWAS bersiap untuk menyerang Niger dengan membentuk tentara pendudukan bekerja sama dengan tentara asing, tanpa menyebutkan negara mana yang dia maksud.

"Jika serangan dilakukan terhadap kami, itu tidak akan seperti jalan-jalan di taman yang tampaknya dipikirkan beberapa orang," ujarnya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x