Sementara itu di Niamey, ribuan orang hampir setiap hari mengadakan demonstrasi di sekitar pangkalan militer yang menampung tentara Prancis untuk menuntut kepergian mereka.
Prancis memiliki sekitar 1.500 tentara di negaranya sebagai bagian dari perjuangan yang lebih luas melawan kelompok-kelompok yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS (ISIS).
Sumber Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan bahwa Paris sedang melakukan pembicaraan dengan rezim militer mengenai penarikan elemen kehadirannya di Niger.
Baca Juga: Enak dan Gurih! Ini 7 Sate di Pandeglang, Banten yang Patut Dicoba, Berikut Alamatnya
Komentar tersebut tampaknya mengkonfirmasi komentar yang dibuat oleh Perdana Menteri Ali Mahaman Lamine Zeine yang ditunjuk militer, yang mengatakan bahwa diskusi sedang berlangsung mengenai kepergian pasukan Prancis yang sangat cepat.
Zeine juga mengatakan bahwa pemerintahannya ingin mempertahankan kerja sama dengan negara yang telah berbagi banyak hal dan menambahkan bahwa ia juga berharap untuk mencapai kesepakatan dengan ECOWAS.
Amerika Serikat, yang memiliki sekitar 1.100 tentara di Niger, telah mulai merelokasi pasukannya sebagai tindakan pencegahan dari Niamey ke pusat kota Agadez.***