Network
PR DEPOK - Di tengah pengeboman hebat pada jam 9.00 waktu Gaza, pada hari Senin, rudal Israel mendarat di kamp pengungsian Jabalia di utara Kota Gaza. Pengeboman itu menimbulkan trauma yang tak terbayangkan untuk mereka yang tinggal di sana.
Dilansir dari aljazeera.com yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Selasa, 10 Oktober 2023 bahwa seorang yang bernama Asmaa Tayeh, seorang penulis muda yang tinggal di kamp tersebut, sudah terbiasa dengan suara rudal di daerah sekitarnya itu sejak serangan mendadak pada hari Sabtu kemarin saat Israel mendeklarasikan untuk menyatakan perang terhadap Hamas.
Azma Teyeh mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka jika tempat yang ia sebut sebagai rumahnya akan menjadi sasaran serangan Israel. Waktu bom mulai berjatuhan di Jabalia, ia menyampaikan hampir tidak bisa menenangkan diri, dengan suara bergetar karena keterkejutannya.
Baca Juga: 5 Sate di Salatiga Paling Nagih Rating Tinggi, Alamat Disini
“Kali ini sebenarnya yang paling dekat dengan rumah saya dan paling berisik. Sesaat saya mengira yang terkena serangan adalah rumah tetangga kami,” tambahnya.
Kekerasan ledakan mengguncang seluruh kamp pengungsian, menyebabkan Tayeh bergegas ke jendela untuk memeriksa seberapa dekat ledakan tersebut dan apakah rumahnya mengalami kerusakan atau tidak.
“Saya sedang berbaring di tempat tidur dan menulis surat kepada teman luar yang mengirim SMS untuk memeriksa saya, Yang bisa saya katakan kepadanya setelah penggerebekan gila-gilaan itu adalah: Syukurlah saya masih hidup,” tuturnya.
Ketika laporan berita berdatangan, Tayeh dan tetangganya mengetahui bahwa pusat pasar Jabalia yang ramai adalah yang paling terkena dampak serangan tersebut. Ia menyebutkan jika serangan udara telah terjadi dan ia pun tahu bahwa puluhan orang telah kehilangan nyawanya.
Baca Juga: Cara Cek Daftar Nama Penerima KJP Plus Tahap 1 2023 Online Pakai HP di Link kjp.jakarta.go.id
