Network
PR DEPOK - Dewan Keamanan PBB telah bertemu secara tertutup dalam sesi darurat di tengah perang antara Israel dan Hamas, tetapi gagal mencapai kebulatan suara yang diperlukan untuk membuat pernyataan bersama.
Setidaknya 1.100 orang telah terbunuh sejak Hamas atau kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza yang telah diblokade kemudian melancarkan serangan ke kota-kota Israel pada hari Sabtu serta menyandera ratusan orang.
Israel membalas dengan menyatakan perang dan menggempur Gaza yang berpenduduk padat, hal itu kemudian menewaskan ratusan orang. Lalu Amerika Serikat meminta 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk mengecam keras Hamas.
“Ada banyak negara yang mengutuk serangan Hamas. Tentu saja tidak semuanya,” kata diplomat senior Amerika Serikat Robert Wood yang dikutip dari laman aljazeera.com pada Senin, 9 Oktober 2023.
“Anda mungkin bisa menemukan salah satunya tanpa saya harus mengatakan apa pun,” tambahnya yang mengacu pada Rusia yang telah diketahui bahwa hubungannya dengan Negara Barat telah memburuk tajam sejak invasi mereka ke Ukraina.
Diketahui bahwa dalam pertemuan darurat PBB itu berlangsung selama kurang lebih 90 menit dan mendengarkan pengarahan dari utusan perdamaian Timur Tengah PBB Tor Wenneslang.
Baca Juga: 5 Bakso di Cimahi yang Paling Laris dan Nikmat, Lengkap dengan Alamat dan Jam Bukanya
Lalu dalam rapat itu para diplomasi mengatakan jika anggota yang dipimpin oleh Rusia mengharapkan fokus yang lebih luas daripada sekedar mengutuk Hamas.
