Rusia dikabarkan mulai melarang penerbangan malam ke wilayah udara Israel.
Rusia juga menambahkan bahwa mereka telah membatasi penerbangan ke Israel sebelum pukul 16.00 sore WIB, yang disebut dengan 'situasi politik dan militer yang tidak stabil'.
Baca Juga: Swap Tahanan Iran Seharga $6 Miliar Jadi Sorotan Setelah Serangan Hamas ke Israel
Selain itu, Otoritas Penerbangan Federal AS, Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa, dan otoritas penerbangan Israel mendesak maskapai penerbangan untuk berhati-hati di wilayah udara Israel, tetapi tidak menghentikan penerbangan.
British Airways mengatakan bahwa pihaknya masih akan melakukan penerbangan ke Israel "dalam beberapa hari mendatang dengan waktu keberangkatan yang disesuaikan".
Namun, Virgin Atlantic mengatakan bahwa pihaknya juga masih melakukan penerbangan ke Israel, tetapi pelanggan dapat memesan ulang atau meminta pengembalian dana atas tiket mereka.
Baca Juga: Ketegangan Israel, Ancaman Hamas untuk Membunuh Tawanan Makin Membabi Buta
Maskapai penerbangan dari Asia yang terbang dari Tiongkok, Hong Kong, dan Korea Selatan juga dikabarkan telah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv, Israel.
Maskapai penerbangan Hong Kong yakni Cathay Pacific Airways, mengatakan bahwa "mengingat situasi terkini di Israel," mereka mulai membatalkan penerbangan Tel Aviv yang telah dijadwalkan pada hari Selasa dan Kamis.
"Keselamatan penumpang dan awak adalah prioritas utama kami, Kami akan terus memantau situasinya dengan cermat," tulis Maskapai Penerbangan Cathay Pacific Airways.