PR DEPOK - Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa dirinya sangat tertekan dengan pengepungan total yang dilakukan Israel di Jalur Gaza pada hari keempat dengan serangan yang mematikan tersebut.
Sementara itu, dilansir dari Al Jazeera yang dikutip PikiranRakyat.com, Rabu, 11 Oktober 2023 menjelaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pengeboman baru saja dimulai setelah setidaknya 900 warga Israel tewas dalam serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Sabtu kemarin.
Diketahui jika sebagian besar dari negara-negara Barat enggan menyerukan Israel untuk memperlambat respon militer brutalnya terhadap warga di Jalur Gaza. Dari artikel ini dimuat telah lebih dari 700 warga Palestina tewas dalam pengeboman hebat selama tiga hari berturut-turut.
Kemudin kurang lebih 2,4 juta warga Palestina yang tinggal di sana tidak punya tempat tinggal di tengah blokade darat, laut, dan udara yang digencarkan militer Israel. Lantas bisakah komunitas internasional melakukan intervensi untuk menghentikan Israel menerapkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina di Gaza?
“Saya pikir masih terlalu dini untuk membicarakan mediasi, karena saat ini Israel bereaksi berdasarkan kemarahan dan balas dendam,” ujar Profesor Mahjoob Zweiri, direktur Pusat Studi Teluk di Universitas Qatar, kepada Al Jazeera yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com.
Untuk itu, berikut ini adalah tinjauan lebih dekat terhadap negara-negara dan organisasi internasional yang mungkin berperan sebagai pembawa perdamaian.