PR DEPOK - Rusia yang sebelumnya terdepak dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada April 2022 atas tekanan diplomatik yang dipimpin oleh Amerika Serikat, kembali menghadapi kegagalan dalam upayanya untuk mendapatkan kembali posisinya di badan hak asasi manusia puncak PBB.
Dalam pemungutan suara rahasia yang melibatkan 193 anggota Majelis Umum, Bulgaria mendapatkan 160 suara dan Albania 123, memberikan masing-masing negara masa jabatan tiga tahun di Dewan Hak Asasi Manusia mulai 1 Januari.
Louis Charbonneau, Direktur PBB di Human Rights Watch, menekankan bahwa hasil pemungutan suara tersebut adalah sinyal kuat dari negara-negara anggota PBB terhadap kepemimpinan Rusia.
Menurut Charbonneau, pemerintahan yang bertanggung jawab atas berbagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan tidak pantas berada di dewan tersebut.
Sebelum pemungutan suara, Duta Besar Albania, Ferit Hoxha, mengatakan bahwa Majelis Umum PBB memiliki "pilihan penting" untuk menunjukkan bahwa tidak siap mengangkat seorang pembakar untuk menjadi pemadam kebakaran.
Pemilihan ini dianggap sebagai ujian dukungan diplomatik bagi Moskow di tengah kritik keras dari pihak Barat atas serangan brutal Rusia terhadap Ukraina.