Susul Kesepakatan UEA-Israel yang Ditengahi AS, Raja Salman Ingin Kejelasan Status Negara Palestina

- 7 September 2020, 14:53 WIB
Raja Salman.
Raja Salman. /Twitter/@KSAmofaEN

PR DEPOK – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa negaranya menginginkan solusi yang adil dan permanen bagi Palestina, yang merupakan titik awal Prakarsa Perdamaian Arab 2002.

Raja Salman menyampaikan keinginannya tersebut pada Senin, 7 September 2020 melalui percakapan telepon dengan Donald Trump, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Permintaan Raja Salman ini menyusul kesepakatan yang ditengahi oleh AS yang menjadikan Uni Emirat Arab (UEA) sebagai negara Arab ketiga yang menormalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: KAMI Diminta Jadi Parpol, Refly Harun: Kalau Masuk ke Rezim 'Kedunguan', Nanti Kita 'Dungu' Juga

Seperti diketahui, sebelum UEA memutuskan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, Yordania dan Mesir telah lebih dahulu melakukannya.

Dalam percakapan telepon tersebut, Raja Salman menyampaikan bahwa dia menghargai upaya AS untuk mendukung perdamaian dan bahwa Arab Saudi ingin melihat solusi yang adil dan permanen untuk masalah Palestina.

Di dalam penawaran yang diberikan negara-negara Arab, tertulis bahwa negara-negara tersebut akan menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan kesepakatan kenegaraan dengan Palestina.

Selain itu, negara-negara Arab juga meminta penarikan penuh Israel dari wilayah yang direbut saat perang Timur Tengah tahun 1967 tersebut.

Baca Juga: Wanita Berusia 25 Tahun Didiagnosa Mengalami Kanker Payudara dan Tumor Otak Disertai Kelumpuhan

Sebelumnya, Arab Saudi yang merupakan negara kelahiran Islam dan pusat tempat yang paling suci, tidak mengakui Israel.

Namun, setelah adanya kesepakatan antara UEA dan Israel, pihak kerajaan mengatakan akan mengizinkan penerbangan antara UEA dan Israel, termasuk dengan menggunakan pesawat Israel untuk menggunakan wilayah udaranya.

Dengan keputusan UEA ini, Presiden Trump menyambut baik hal ini dan membahas keamanan regional dalam percakapan telepon dengan Raja Salman.

Sementara itu, penasihat Gedung Putih, yang juga merupakan menantu Trump, Jared Kushner, mengungkapkan harapannya agar negara Arab lain dapat turut menormalkan hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Tak Suka Istri Melahirkan Bayi Perempuan, Seorang Suami dengan Keji Meracuni Anaknya yang Baru Lahir

Namun sejauh ini, belum ada negara Arab lain yang berencana untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

Terkait kesepakatan yang diambil UEA ini, Palestina mengecam dan menolak dengan keras. Pihak Palestina menyebut tindakan yang diambil oleh UEA ini adalah pengkhianatan dan seperti menusuk mereka dari belakang.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x