Perang Israel-Gaza: Korban Tewas di Palestina Capai 8.000 Orang, Sebagian Besar Wanita dan Anak-anak

- 30 Oktober 2023, 15:04 WIB
Ilustrasi perang di Gaza antara Israel dan Palestina.
Ilustrasi perang di Gaza antara Israel dan Palestina. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/

PR DEPOK - Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas di kalangan warga Palestina telah mencapai 8.000 orang pada 30 Oktober 2023, sebagian besar korban yang tewas akibat serangan Israel adalah wanita dan anak-anak di bawah umur.

Hingga Minggu, 29 Oktober 2023, hampir 3 lusin truk memasuki Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Namun, jumlah ini masih jauh dari kebutuhan yang diperlukan para pengungsi yang ada di Gaza.

Tak hanya membombardir Gaza, Israel bahkan hanya mengizinkan sedikit bantuan untuk masuk ke wilayah tersebut. Pada Minggu, 29 Oktober 2023, 33 truk yang membawa air, makanan dan obat-obatan untuk Gaza memasuki satu-satunya penyeberangan perbatasan dari Mesir.

Baca Juga: BPNT Oktober 2023 Cair Akhir di Tanggal Berapa? Berikut Estimasi Jadwal dan Cara Cek Nama-Nama Penerimanya

Hal ini disampaikan oleh juru bicara di perlintasan Rafah, Mesir, Wael Abo Omar, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari AP News.

Serangan Israel terhadap Hamas di Kota Gaza

Di sisi lain, militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah menyerang lebih dari 450 target militan selama 24 jam terakhir, termasuk pusat komando Hamas dan posisi peluncuran rudal anti-tank, pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa operasi darat yang mereka lakukan akan semakin intens. Ia juga mengulangi seruan agar warga Gaza pindah ke selatan, dengan mengatakan bahwa mereka akan memiliki akses yang lebih baik untuk mendapatkan makanan, air, dan obat-obatan di sana.

Baca Juga: Sudah 3 Minggu Konflik Berlangsung, Israel Kepung Gaza

Israel mengatakan bahwa sebagian besar penduduk Gaza telah mengindahkan perintahnya untuk mengungsi ke bagian selatan wilayah yang terkepung, namun ratusan ribu orang masih berada di bagian utara.

Hal ini dikarenakan Israel juga membombardir target-target yang berada di wilayah yang disebut sebagai zona aman. Diketahui, lebih dari 1,4 juta orang di Gaza telah meninggalkan rumah mereka.

Sementara itu, sayap militer Hamas mengatakan bahwa para militannya bentrok dengan pasukan Israel yang memasuki Jalur Gaza barat laut dengan senjata ringan dan rudal anti-tank.

Baca Juga: List 5 Drakor Baru Tayang November 2023: Ada Vigilante hingga My Demon, Mana Favoritmu?

Militan Palestina (Hamas) juga terus menembakkan roket ke Israel, termasuk ke arah pusat komersialnya, Tel Aviv.

Pembobolan Gudang Bantuan di Gaza

Direktur UNRWA (Badan PBB untuk pengungsi Palestina di Gaza), Thomas White, mengungkapkan bahwa pembobolan gudang bantuan yang dilakukan warga sipil di Gaza menunjukkan keputusasaan mereka setelah 3 minggu perang dan pengepungan ketat yang dilakukan Israel di Gaza.

"Orang-orang takut, frustasi dan putus asa,” kata Thomas White, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari AP News, 30 Oktober 2023.

Baca Juga: Link dan Cara Buat Poster Disney Pixar AI yang Viral di Medsos, Pilih Karakter Animasi Favorit Kamu

Juru bicara UNRWA Juliette Touma, mengatakan bahwa massa mendobrak masuk ke dalam 4 fasilitas gudang bantuan pada Sabtu, 28 Oktober 2023, dimana satu gudang menyimpan sekitar 80 ton makanan.

Untuk menyalurkan bantuan ini, PBB Mengungkap setidaknya 40 truk harus menyeberang ke Gaza setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat.

Israel mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Israel juga mengatakan telah membuka 2 jalur air di Gaza. Namun, hal ini masih belum bisa diverifikasi dan dipastikan apakah kedua jalur air tersebut memang benar telah berfungsi.

Baca Juga: 9 Sate Paling Enak dan Trending di Surabaya, Cek Alamatnya di Sini!

Serangan Israel Hantam Rumah Sakit di Gaza

Sementara itu, warga yang tinggal di dekat Rumah Sakit Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, mengatakan serangan udara Israel telah menghantam lokasi dekat kompleks rumah sakit, tempat puluhan ribu warga sipil berlindung.

Israel menuduh Hamas memiliki pos komando rahasia di bawah rumah sakit tersebut, namun belum memberikan banyak bukti. Sementara Hamas membantah tuduhan tersebut.

Layanan penyelamatan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa serangan udara Israel di dekatnya merusak beberapa bagian rumah sakit di Kota Gaza.

Baca Juga: 6 Bakso di Banjarsari Jawa Barat yang Wajib Dicoba, Rasanya Ngeunah Pisan!

Beberapa jendela pecah, dan ruangan-ruangan dipenuhi puing-puing. Dinas penyelamatan mengatakan serangan udara telah menghantam sejauh 50 meter dari Rumah Sakit Al-Quds, di mana 14.000 orang berlindung. Sementara sekitar 20.000 orang berlindung di Rumah Sakit Nasser

Israel berdalih telah memerintahkan rumah sakit untuk melakukan evakuasi lebih dari seminggu yang lalu, namun rumah sakit dan fasilitas medis lainnya menolak, dengan alasan bahwa evakuasi berarti kematian bagi pasien yang menggunakan ventilator.

"Dalam situasi apa pun, rumah sakit tidak boleh dibom," kata direktur jenderal Komite Palang Merah Internasional, Robert Mardini.

Baca Juga: Daftar 7 Drama Korea yang Tayang November 2023: Ada Moon In The Day hingga A Bloody Lucky Day

Eskalasi militer ini telah meningkatkan tekanan domestik terhadap pemerintah Israel untuk mengamankan pembebasan 239 sandera yang disandera oleh para pejuang Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023.

Hamas mengatakan siap untuk membebaskan semua sandera jika Israel membebaskan semua warga Palestina, yang berjumlah ribuan, yang ditahan di penjara-penjaranya. Namun, Israel telah menolak tawaran Hamas tersebut.

Israel Menolak Disebut Lakukan Invasi di Gaza

Militer Israel tidak mau menyebut operasi daratnya yang terus meluas di dalam Gaza sebagai sebuah invasi. Israel berdalih bahwa mereka menargetkan para pejuang dan infrastruktur Hamas.

Baca Juga: LRT Jakarta Fase 1B Velodrome - Manggarai Resmi Groundbreaking, Berikut Stasiunnya

Israel mengatakan, akibat para militan Hamas yang beroperasi di antara warga sipil, mereka ikut andil menempatkan warga sipil di Gaza dalam bahaya.

Sementara itu, korban dari kedua belah pihak diperkirakan akan meningkat tajam jika pasukan Israel dan militan Hamas Palestina bertempur di daerah-daerah pemukiman yang padat penduduk.

Akibat Serangan Israel yang Terus-menerus di Gaza

Serangan yang dilakukan Israel telah menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur sipil Gaza. Satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu ditutup tak lama setelah perang dimulai.

Rumah sakit berjuang untuk menjaga generator darurat tetap beroperasi untuk mengoperasikan inkubator dan peralatan penyelamat nyawa lainnya. UNRWA juga berusaha untuk menjaga pompa air dan pabrik roti tetap berjalan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah