Petugas medis membaringkan korban tewas yang terbungkus kain putih dalam antrean panjang di luar rumah sakit, yang terletak di kota Beit Lahiya.
Sementara yang terluka termasuk anak-anak yang meraung-raung dilarikan ke dalam rumah sakit untuk mendapatkan perawatan di tengah-tengah kekacauan.
Militer Israel justru menuduh Hamas yang menguasai wilayah tersebut. Namun hal tersebut dibantah oleh Hamas.
Baca Juga: Benarkah Kartu Prakerja Gelombang 63 Akan Dibuka Besok? Cek Info Terbaru dan Persyaratannya
Sebuah pernyataan Hamas mengatakan, ada 400 orang tewas dan luka-luka di Jabalia, yang terletak di pinggir Kota Gaza.
Jabalia menjadi tempat tinggal bagi keluarga-keluarga pengungsi dari perang dengan Israel sejak tahun 1948.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali mengimbau pada hari Selasa untuk melindungi warga sipil yang terjebak dalam konflik.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Warung Mie Ayam dan Bakso di Cilacap yang Nikmatnya Tiada Dua
"Hukum humaniter internasional menetapkan aturan-aturan yang jelas yang tidak dapat diabaikan,” sahutnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional untuk jeda kemanusiaan dalam pertempuran.