PR DEPOK - Dikabarkan sejumlah warga asing dan orang yang terluka parah bersiap meninggalkan Jalur Gaza dalam kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar pada Rabu, ketika pasukan Israel memperkuat serangannya terhadap militan Hamas di kantong Palestina yang terkepung tersebut.
Kesepakatan ini, yang dicapai antara Mesir, Israel, dan Hamas, menyusul hari lain penuh pertumpahan darah di Gaza, di mana serangan udara Israel menewaskan sekitar 50 orang di sebuah kamp pengungsi, menurut pejabat kesehatan Palestina. Israel mengatakan serangan tersebut menewaskan seorang komandan senior Hamas dan pejuang lainnya.
"Layanan komunikasi dan internet kembali terputus sepenuhnya di Gaza pada Rabu," kata penyedia telekomunikasi Paltel dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Israel mengirim pasukannya ke Gaza setelah beberapa minggu serangan udara dan artileri sebagai balasan atas serangan mematikan yang dilakukan oleh Hamas, yang mengendalikan Gaza, terhadap selatan Israel pada 7 Oktober.
Baca Juga: Enak Banget! Rekomendasi 5 Warung Mie Ayam Paling Laris di Sukorejo
Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas. Tetapi jumlah korban sipil di Gaza dan kondisi kemanusiaan yang putus asa telah menimbulkan keprihatinan besar di seluruh dunia karena persediaan makanan, bahan bakar, air minum, dan obat-obatan menipis, sementara rumah sakit kesulitan menangani korban.
Negara Teluk Qatar, yang menjalin hubungan dengan Israel dan Hamas, memediasi kesepakatan antara kedua belah pihak untuk memungkinkan sejumlah orang yang terluka parah dan pemegang paspor asing keluar dari Gaza menuju Mesir, kata sumber yang diberi tahu tentang masalah tersebut kepada Reuters.