Network
PR DEPOK – Serangan yang dilakukan Israel secara membabi buta terhadap Palestina sejak awal Oktober 2023 lalu, telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak.
Saat ini perekonomian Palestina masih berada di ambang bahaya karena sumber daya seperti makanan dan minuman hingga listrik masih bergantung pada bantuan dari negara lain.
Kali ini PikiranRakyat-Depok.com ingin menginformasikan sejarah dari mata uang Palestina yang jarang diketahui oleh banyak orang.
Baca Juga: Asli Wenak Tenan Rek! 10 Bakso Paling Lezat dan Populer di Pacitan, Cek Lokasinya di Sini
Mata Uang Palestina 1920-1948
Dari tahun 1920 hingga 1948 masyarakat Palestina masyarakat Palestina menggunakan mata uang Palestina Poun yang mempunyai nilai yang sama dengan Poundsterling dari Inggris.
Lalu pada tahun 1948 setelah kekuasaan Inggris masuk, mata uang pun diganti menjadi Israel Shekel di beberapa daerah yang ditempati oleh Israel.
Baca Juga: Terkait Promosi Degradasi Liga 1 Musim 2023 2024, Ketum PSSI Erick Tohir: Tetap 3 Tim
Mata Uang Palestina 1967 hingga Sekarang
Dinar Yordania sebelumnya digunakan di Tepi barat dan Pound Mesir digunakan di Gaza. Semenjak perang enam hari pada tahun 1967 hingga sekarang mata uang yang ada di Palestina menggunakan Shekel Israel dan digunakan di Tepi Barat dan juga Gaza.
Apalagi semenjak ditandatanganinya Protokol Paris pada tahun 1994, semenjak itu perekonomian Palestina bergantung pada perekonomian Israel. Shekel Israel dilambangkan dengan tanda seperti berikut (₪).
