Baca Juga: Oppo Reno 11 Segera Meluncur, Lawan Samsung S23 FE dan Asus Zenfone 10
Juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner mengatakan kepada CNN bahwa rumah sakit dan kompleks tersebut merupakan "pusat utama operasi Hamas, mungkin bahkan jantung detaknya dan mungkin juga pusat gravitasinya."
AS mengatakan pada Selasa bahwa intelijen mereka sendiri mendukung kesimpulan Israel.
Hamas mengatakan pada Rabu bahwa pengumuman AS tersebut efektif memberikan "lampu hijau" bagi Israel untuk menyerbu rumah sakit. Kelompok ini mengatakan bahwa mereka menyalahkan Israel dan Presiden AS Joe Biden sepenuhnya atas operasi tersebut. Belum ada komentar langsung dari Gedung Putih. Biden dijadwalkan akan berbicara di acara penggalangan dana beberapa jam setelah serangan.
Pasukan Israel telah melakukan pertempuran sengit melawan pejuang Hamas selama 10 hari terakhir sebelum maju ke pusat Kota Gaza dan mengepung Al Shifa.
Baca Juga: Nikmate Pol Tenan! 7 Bakso di Sidoarjo yang Paling Favorit dan Recommended, Berikut Alamatnya
Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai balasan atas serangan lintas batas militan ke Israel pada 7 Oktober. Israel mengatakan bahwa Hamas membunuh 1.200 orang dalam serangan itu dan menahan lebih dari 240 sandera.
Di Tepi Barat, sebuah enklave Palestina terpisah yang tidak dikontrol oleh Hamas, Menteri Kesehatan Otoritas Palestina Mai Alkaila mengatakan bahwa Israel "sedang melakukan kejahatan baru terhadap kemanusiaan, staf medis, dan pasien dengan mengepung" Al Shifa.
"Kami menyalahkan sepenuhnya pasukan pendudukan atas nyawa staf medis, pasien, dan orang terlantar di Al Shifa," kata Alkaila dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Kamis, 16 November 2023: Sebagian Berawan, Sisanya Hujan