PR DEPOK – Rumah sakit terbesar di Gaza, yaitu Rumah Sakit Al Shifa telah mengalami kekurangan sebelum pasukan Israel menghancurkan gudang obat-obatan.
Semenjak pasukan Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober 2023, Rumah Sakit Al Shifa menjadi perbincangan hangat di berita.
Pada lima hari terakhir ini, Rumah Sakit Al Shifa menjadi pusat perhatian di saat total kematian warga Palestina di Gaza terus meningkat. Pada saat ini setidaknya 11.500 warga Palestina telah meninggal dan hampir setengahnya adalah anak-anak yang terbunuh oleh pasukan Israel.
Bagi sebagian warga Palestina, rumah sakit telah menjadi simbol kekuatan dan perlawanan terhadap kekuatan militer yang lebih kuat namun tidak menunjukkan adanya perlawanan sedikit pun.
Kenapa Israel Menargetkan Rumah Sakit Al-Shifa
Israel ingin mengendalikan keamanan di wilayah Gaza untuk kedepannya, namun hal tersebut kontradiktif dengan sekutunya yaitu Amerika Serikat dimana otoritas Palestina yang mengambil alih hal tersebut.
Namun keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu ingin menghancurkan Hamas, yang akhirnya membuat pasukan Israel meluaskan operasi. Menurut mereka mengambil alih rumah sakit utama menjadi hal penting bagi rencana mereka.
Baca Juga: 8 Manfaat Buah Kiwi untuk Kesehatan, Bantu Mengontrol Berat Badan
Israel Menduga Bahwa Al-Shifa Markas dari Hamas
Israel ingin menghancurkan pusat kekuasaan Al-Shifa dan ingin mengambil alih yang mereka anggap sebagai markas militer dan administrative dari Hamas. Nantinya setelah mengambil alih rumah sakit tersebut memberikan dampak besar untuk perilisan sandera.