Israel Sebut Temukan Terowongan Hamas di Rumah Sakit Al Shifa, PBB Khawatirkan Bantuan untuk Warga Palestina

- 17 November 2023, 15:38 WIB
 Tentara Israel melakukan operasi darat di kompleks rumah sakit Al Shifa, Kota Gaza/ANTARA/REUTERS/HO-IDF
Tentara Israel melakukan operasi darat di kompleks rumah sakit Al Shifa, Kota Gaza/ANTARA/REUTERS/HO-IDF /

PR DEPOK - Tentara Israel menyebut bahwa mereka menemukan sumur terowongan yang digunakan oleh militan Hamas di rumah sakit Al Shifa di Gaza, kata militer, sementara PBB menyatakan kekhawatiran bahwa bantuan tidak akan disampaikan kepada warga Palestina pada Jumat melalui perlintasan Rafah dengan Mesir.

Militer merilis video yang menunjukkan pintu masuk terowongan di area luar Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza. Video tersebut, yang Reuters belum dapat memverifikasinya secara langsung, menunjukkan lubang dalam tanah yang dalam, dipenuhi dengan beton, puing-puing kayu, dan pasir di sekitarnya. Terlihat area tersebut telah digali; sebuah buldoser muncul di latar belakang.

Militer menyatakan pasukannya juga menemukan kendaraan di rumah sakit yang berisi sejumlah besar senjata. Hamas mengatakan dalam pernyataan pada Kamis malam bahwa klaim oleh Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS bahwa kelompok tersebut menggunakan Al Shifa untuk tujuan militer adalah pengulangan narasi yang jelas salah.

"AS yakin dengan penilaian dari lembaga intelijen sendiri tentang aktivitas Hamas di rumah sakit Al Shifa dan tidak akan membagikannya atau menjelaskannya lebih lanjut", kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Ruters, pada Kamis.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Bakso Enak di Gresik yang Terkenal Top dan Rating Tertinggi, Cek Alamatnya di Sini

Dua perusahaan telekomunikasi di Gaza mengatakan semua layanan di wilayah tersebut mati karena pasokan energi telah habis. Israel menolak impor bahan bakar, dengan alasan Hamas dapat menggunakannya untuk tujuan militer.

Dengan komunikasi terputus dan tanpa bahan bakar, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan tidak mungkin untuk mengkoordinasikan konvoi truk bantuan kemanusiaan.

"Jika bahan bakar tidak datang, orang akan mulai mati karena kekurangan bahan bakar. Tepatnya dari kapan, saya tidak tahu. Tapi itu akan lebih cepat daripada nanti," kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini.

Hingga Kamis malam, tidak ada kabar lebih lanjut dari perusahaan-perusahaan tersebut, Paltel dan Jawwal, yang jaringan internet, telepon seluler, dan telepon kabelnya tetap tidak berfungsi.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x