PR DEPOK - Situasi kritis di rumah sakit Al-Shifa Gaza menjadi sorotan mengingat sekitar 7.000 orang termasuk pengungsi, pasien, dan staf medis tengah menghadapi ancaman kematian akibat kekurangan air dan makanan yang dipicu oleh blokade militer Israel.
Dalam kondisi genting ini, Kantor media Gaza melaporkan bahwa rumah sakit tersebut tidak memiliki persediaan makanan, air, atau bahkan susu untuk bayi.
Pada pernyataan yang dirilis melalui Telegram, kantor media tersebut menyoroti keparahan situasi di rumah sakit Al-Shifa, yang menampung 650 pasien dan sekitar 7.000 pengungsi.
Tim medis, bersama pasien dan pengungsi, sedang berjuang untuk bertahan hidup menghadapi kekurangan kebutuhan dasar.
Pernyataan itu juga mencatat bahwa pasukan Israel telah menghancurkan semua kendaraan di sekitar rumah sakit dan secara tegas menolak untuk membiarkan staf medis atau pasien meninggalkan lokasi tersebut.
Kantor media Gaza mengeluarkan seruan mendesak untuk intervensi internasional guna menyelamatkan mereka yang terjebak di dalam kompleks tersebut.
Disebutkan bahwa tentara Israel melakukan operasi pencarian dan pemeriksaan di dalam rumah sakit Al-Shifa, bahkan memindahkan jenazah para martir ke lokasi yang tidak diketahui.
Pasukan pendudukan juga disebut telah mengubah fasilitas kesehatan tersebut menjadi barak militer, memperparah keadaan yang sudah sulit.