PR DEPOK - Kabarnya, pasukan Israel melakukan serangan masuk ke Rumah Sakit Al Shifa, fasilitas medis utama di Jalur Gaza yang sedang dikepung, dengan tuduhan bahwa sebagian digunakan oleh kelompok militan Palestina, Hamas, sebagai tempat persembunyian dan penyimpanan senjata.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dalam pernyataannya, mengklaim bahwa pasukan tersebut bertindak secara "profesional" untuk mencegah adanya bahaya bagi warga sipil yang berada di dalam fasilitas medis tersebut.
"Demi semua pria yang berusia 16 tahun ke atas, angkat tangan Anda," teriak tentara berbicara bahasa Arab Israel saat mereka memasuki bangunan utama, melaporkan kantor berita AFP, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Live Mint.
Menurut BBC, tentara Israel masuk dari ruangan ke ruangan dan memeriksa orang-orang, termasuk pasien dan staf, di rumah sakit tersebut. Namun, tidak ada tembakan yang terjadi, melaporkan saluran berita tersebut, mengutip seorang reporter yang berada di dalam fasilitas medis.
Pria 'dibogem', Diperiksa untuk Senjata
Sebanyak 1.000 laki-laki Palestina diperintahkan untuk berkumpul di halaman utama rumah sakit, melaporkan AFP, mengutip reporter yang berhubungan dengan kantor berita tersebut dari lokasi kejadian. Keluar dari bangunan menuju halaman dan menyerah, terdengar seorang tentara, kata jurnalis tersebut.
Beberapa pria Palestina yang berkumpul di halaman tersebut "dibogem" dan diperiksa untuk senjata dan bahan peledak, demikian laporan AFP.
IDF, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa serangan mereka di Al Shifa sangat tepat sasaran. Berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional, pasukan IDF sedang melakukan operasi yang tepat dan terarah terhadap Hamas di area tertentu di Rumah Sakit Syifa, demikian pernyataan tersebut.
Baca Juga: Info Terbaru KJP Plus November 2023, Sebenarnya Kapan Bantuan Cair ke Rekening Peserta Didik?