Update Kondisi di Gaza: Evakuasi Bayi Prematur dan Serangan Terhadap Rumah Sakit

- 21 November 2023, 07:48 WIB
Area ruang operasi darurat terlihat di dalam rumah sakit Al Shifa selama operasi darat Israel di sekitar rumah sakit, di Kota Gaza 12 November 2023.
Area ruang operasi darurat terlihat di dalam rumah sakit Al Shifa selama operasi darat Israel di sekitar rumah sakit, di Kota Gaza 12 November 2023. /File Photo via Reuters/Ahmed El Mokhallalati/

PR DEPOK - Dikabarkan, bayi-bayi yang lahir prematur dievakuasi dari rumah sakit terbesar di Gaza telah diterbangkan ke Mesir untuk perawatan mendesak pada hari Senin. Sementara itu, otoritas Palestina dan WHO melaporkan bahwa 12 orang tewas di rumah sakit lain di Gaza yang dikelilingi oleh tank-tank Israel.

Bayi-bayi ini sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Al Shifa di utara Gaza, tempat beberapa bayi lain meninggal setelah inkubator mereka rusak akibat keruntuhan layanan medis selama serangan militer Israel di Kota Gaza.

Pasukan Israel merebut Al Shifa pekan lalu untuk mencari jaringan terowongan yang mereka klaim milik kelompok Islam Hamas yang dibangun di bawahnya. Ratusan pasien, staf medis, dan pengungsi meninggalkan Shifa akhir pekan lalu, dengan dokter mengatakan mereka diusir oleh tentara dan Israel mengklaim kepergian mereka bersifat sukarela.

Siaran langsung oleh stasiun TV Al Qahera Mesir menunjukkan staf medis dengan hati-hati mengangkat bayi-bayi dari dalam ambulans dan menempatkannya dalam inkubator bergerak, yang kemudian dikirimkan melalui tempat parkir menuju ambulans lain.

Baca Juga: TOP 5 Tempat Makan Khas Purwokerto yang Wajib Anda Kunjungi, Ada View Gunung Slamet

Bayi-bayi itu diangkut pada hari Minggu ke sebuah rumah sakit di Rafah, di perbatasan selatan Gaza yang dikuasai Hamas, agar kondisi mereka bisa distabilkan sebelum dipindahkan ke Mesir. Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan 12 bayi telah diangkut ke Kairo.

"Semua bayi yang dievakuasi tersebut sedang melawan infeksi serius," kata juru bicara WHO, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Delapan bayi telah meninggal sejak dokter di Shifa pertama kali memperingatkan dunia internasional bulan ini tentang 39 bayi prematur yang berisiko akibat kurangnya kontrol infeksi, air bersih, dan obat-obatan di ruang neonatal.

Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Selasa, 21 November 2023: Dengarkan Teman, Cari Hobi Baru

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x