Hamas mengatakan bahwa Israel setuju menghentikan lalu lintas udara di Gaza utara dan Selatan mulai pukul 10 pagi (08:00 GMT) hingga pukul 16:00 (14:00 GMT) setiap hari selama keseluruhan gencatan senjata.
Kelompok militer Palestina tersebut mengatakan bahwa Israel setuju untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di Gaza, dan bahwa orang-orang dapat bergerak bebas di sepanjang Jalan Salah al-Din, jalan utama di mana banyak warga Palestina meninggalkan Gaza utara, tempat Israel melancarkan invasi darat.
Hamas juga mengatakan bahwa sayap bersenjatanya dan semua “faksi Palestina” lainnya akan menghentikan “semua aktivitas militer” ketika gencatan senjata mulai berlaku.
5. Mengizinkan Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza
Baca Juga: Qatar Berharap Gencatan Senjata Mengarah pada Perdamaian yang Komprehensif dan Adil
Poin kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas lainnya yakni mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Menurut Hamas, 200 truk bantuan dan empat truk bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari.
Kesepakatan itu tentu membawa angin segar bagi warga sipil Palestina yang terhuyung-huyung dari krisis kemanusiaan akibat pemboman Israel selama berminggu-minggu dan pembatasan keras terhadap akses terhadap makanan, bahan bakar, listrik dan air.***