Network
PR DEPOK - Joe Biden, Presiden negara adikuasa Amerika Serikat (AS) akan terus berusaha memperluas akses Israel untuk bisa mengambil persediaan senjata AS di Gedung Putih.
Gedung Putih bertujuan mencabut hampir semua aturan terkait pembatasan akses Israel terhadap senjata dari persediaan yang ada di AS.
Sehingga memungkinkan Israel untuk mengakses senjata AS melalui saluran pipa senjata dengan lebih lancar.
Gedung Putih membuat senat Amerika Serikat untuk membatalkan pembatasan tersebut dalam permintaan anggaran tambahan terbarunya pada 20 Oktober.
Senjata AS yang digelontorkan bagi Israel adalah senjata berkekuatan tinggi dengan biaya rendah dan pengawasan kongres yang cenderung minim.
Diketahui, persediaan senjata untuk Israel sudah dibuat pada 1980an memberi Pentagon persediaan senjata yang kuat untuk digunakan jika terjadi konflik regional.
Israel bersekutu dengan AS perihal Timur Tengah, itulah sebabhnya mengapa aliran 'pipa' persenjataan selalu saja mengalir bebas.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos pada November hanya 33 persen responden AS yang percaya bahwa Washington harus mendukung Israel dibandingkan dengan mediator netral yang mendukung Palestina.
Baca Juga: Lagi! Pemukim Israel Curi dan Duduki Tanah Petani Palestina di Tepi Barat
Pada saat yang sama, hanya 31 persen responden AS yang mendukung pengiriman senjata Israel dan 43 persen menentang.
Sementara itu bantuan ke Ukraina sedang ditunda karena adanya penolakan dari anggota parlemen Partai Politik.***
