PR DEPOK - Sebuah insiden mengerikan terjadi di Jaunpur, India.
Seorang pria pecandu alkohol rela mempertaruhkan istrinya sendiri saat kalah bermain judi.
Dalam insiden tersebut, diduga pelaku kehabisan uang sehingga harus mempertaruhkan istrinya.
Baca Juga: Tersisa 2 Minggu Lagi untuk Hindari Resesi, Joko Widodo: Percepat Bantuan Sosial untuk Masyarakat
Namun, nasib buruk terjadi saat pelaku kalah dalam permainan tersebut, dia membiarkan istrinya diperkosa oleh teman-temannya.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Gulf News, sang istri yang merupakan korban mengaku bahwa suaminya adalah pecandu alkohol dan rela mengorbankannya dalam permainan judi.
Sang istri menjelaskan bahwa Arun dan Anil merupakan teman suaminya yang sering berkunjung ke rumah mereka untuk minum alkohol dan berjudi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di AS Masih Tertinggi di Dunia, Bill Gates Ungkap Penyebabnya
Suatu hari, karena kehabisan uang untuk bermain, sang suami mempertaruhkan istrinya dengan Anil dan Arun.
Lalu suaminya kalah, Anil dan Arun tega memperkosa istri dari temannya.
Setelah kejadian tersebut, sang istri memutuskan untuk kembali ke rumah keluarganya, yaitu paman dari pihak ibu.
Baca Juga: Wacana Pelibatan Preman Pasar Tuai Kritikan, Wakapolri: Mereka Hanya Bertugas Memperingati
Namun, sang suami ternyata mengikuti istrinya.
Ia meminta maaf agar istrinya mau kembali bersamanya, dia mengaku bahwa dirinya khilaf.
Setelah istrinya memaafkan dan ikut kembali dengan suaminya.
Baca Juga: Gelar Perkara Kasus Djoko Tjandra Disebut ICW Hanya Pencitraan, Begini Respons KPK
Diperjalanan pulang, sang suami memberhentikan mobil dan membiarkan istrinya kembali di perkosa oleh teman-temannya.
Kejadian memilukan itu akhirnya dilaporkan oleh korban ke polisi setempat.
Awalnya pihak polisi menolak untuk mengajukan pengaduan.
Baca Juga: Tak Gunakan Masker Kena Sanksi, Operasi Yustisi Diberlakukan di 8 Titik
Namun, korban bersikeras dan langsung menghubungi pihak pengadilan dan melaporkan kasusnya tersebut.
Lalu pihak pengadilan akhirnya memerintahkan polisi untuk mendaftarkan masalah tersebut sebagai kasus pemerkosaan berkelompok.***