Hanya 11 Persen Kongres AS Mendukung Gencatan Senjata Israel-Hamas, Responden Pilih Upaya Diplomatik

- 6 Desember 2023, 20:44 WIB
Berdasarkan survei, hanya 11 persen kongres AS yang mrndukung gencatan senjata Israel serta Hamas, lebih pilih upaya diplomatik.
Berdasarkan survei, hanya 11 persen kongres AS yang mrndukung gencatan senjata Israel serta Hamas, lebih pilih upaya diplomatik. /Pixabay @12019/

PR DEPOK – Berdasarkan data, dukungan dari Kongres Amerika Serikat terhadap gencatan senjata dalam perang Israel-Gaza jauh lebih rendah dibandingkan di kalangan pemilih.

Data for Progress, sebuah lembaga pemikir progresif AS, mengatakan bahwa 61 persen pemilih di AS mendukung seruan gencatan senjata permanen dan pengurangan kekerasan dalam perang Israel di wilayah kantong Palestina, yang telah menewaskan lebih dari 16.000 orang sejak saat itu. 7 Oktober.

Mengutip survei dalam sebuah postingan di platform media sosial X, anggota Kongres dari Partai Demokrat Rashida Tlaib mempertanyakan mengapa begitu sedikit anggota pemerintah yang sejalan dengan pandangan publik mengenai hal ini, dan mencatat bahwa hanya 11 persen anggota Kongres yang menyerukan gencatan senjata. Sebanyak 76 persen pemilih Partai Demokrat mendukung gencatan senjata.

Pekan lalu, Tlaib yang merupakan satu-satunya anggota Kongres keturunan Palestina-Amerika yang dikecam oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada tanggal 7 November, mengecam Gedung Putih karena menyebut beberapa anggota parlemen yang menuntut gencatan senjata di awal perang “menjijikkan”.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Besok, 7 Desember 2023: Hilangkan Gengsi, Jangan Terlalu Antisosial

Survei Data for Progress, yang mensurvei lebih dari 1.000 pemilih AS pada akhir November, mengatakan mayoritas responden khawatir dengan meningkatnya kebencian terhadap komunitas Yahudi, Arab, dan Muslim di AS sejak dimulainya perang.

Pada hari Selasa, DPR AS mengeluarkan undang-undang yang menyamakan anti-Zionisme dengan anti-Semitisme, sebuah tindakan yang dikecam oleh para pendukung hak asasi manusia Palestina sebagai tindakan yang berbahaya, dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk mengekang kebebasan berpendapat dan mengalihkan perhatian dari perang.

Ketika ditanya apa yang harus diprioritaskan pemerintah AS dalam pendekatan kebijakan luar negerinya terhadap krisis ini, sekitar setengah dari responden menyebutkan upaya diplomatik, dan sekitar 30 persen menyebutkan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: 4 Sate di Karawang yang Enak dan Terkenal, Ini Alamat Tempatnya

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah