PR DEPOK – Seorang wanita berkampanye untuk pembebasan adik perempuannya yang dikirim kembali ke rezim diktator Kim Jong-un di Korea Utara.
Kim Cheol-ok, nama adik perempuan itu, adalah salah satu dari 600 orang dari Korea Utara yang dipulangkan oleh China, dan kini kakaknya, Kim Kyu-li, telah mendesak Pemerintah Inggris dan PBB untuk membantu. Minggu ini, dia melakukan perjalanan ke New York untuk mengajukan banding ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Cheol-ok, 40, dipulangkan ke kampung halamannya pada tanggal 9 Oktober, di mana dia menghadapi sistem penjara yang sangat kejam dan perpisahan seumur hidup dari orang-orang yang dicintainya, termasuk cucunya yang baru lahir, ketika dia menyampaikan pesan kepada saudara perempuannya.
Pesan yang Kyu-li, 46, terima dari Cheol-ok adalah permohonan putus asa untuk meminta bantuan dari penjara tempat dia ditahan. Dia memanggil putrinya yang berusia 24 tahun dan mengatakan untuk memberitahu bibinya di Inggris agar melakukan sesuatu.
Baca Juga: Wajib Kunjungi! 5 Rumah Makan Iga Bakar di Bogor yang Buat Anda Kenyang
Kyu-li sangat terpukul dengan berita tersebut, namun dari New Malden, London, dia tidak berdaya untuk campur tangan. Dihantui oleh nasib saudara perempuannya, dia sekarang berkampanye untuk pembebasannya.
"Satu-satunya kejahatan yang dialami saudara perempuan saya adalah dilahirkan di Korea Utara. Yang saya inginkan hanyalah dia hidup dengan aman,” ujarnya, seperti dikutip dari Mirror.
Cheol-ok adalah salah satu dari banyak orang di dalam bus yang dijaga ketat dan dikirim secara paksa kembali ke Korea Utara dari China pada bulan Oktober, meskipun ada seruan internasional agar para tahanan diberikan suaka.