PR DEPOK – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memerintahkan militer termasuk program nuklirnya, untuk mempercepat persiapan perang.
Dalam perintah itu, Kim Jong Un menyinggung perlawanan terhadap apa yang disebutnya sebagai tindakan konfrontatif dari Amerika Serikat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Berbicara pada pertemuan Partai yang berkuasa di negara tersebut, Kim Jong Un, seperti dilaporkan kantor berita resmi KCNA, menetapkan tugas militan untuk Tentara Rakyat dan sektor industri amunisi, senjata nuklir dan pertahanan sipil untuk lebih mempercepat persiapan perang.
Kim juga menekankan bahwa situasi militer di semenanjung Korea telah menjadi “ekstrim” karena konfrontasi anti-Utara AS yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, kantor berita negara tidak merinci persiapannya.
Baca Juga: Raos Pisan, 7 Kedai Bakso di Bogor Berikut Bisa Jadi Referensi dan Pertimbangan Rekomendasi Kuliner
Kerjasama Politik
Korea Selatan, Jepang, dan AS telah memperdalam kerja sama politik dan pertahanan tahun ini dalam menghadapi serangkaian uji coba senjata oleh Pyongyang dan baru-baru ini mengaktifkan sistem untuk berbagi data real-time mengenai peluncuran rudal Korea Utara.
Awal bulan ini, dilansir dari Al Jazeera, sebuah kapal selam bertenaga nuklir Amerika tiba di kota pelabuhan Busan di Korea Selatan, dan Washington telah mengerahkan pesawat pengebom jarak jauhnya dalam latihan dengan Seoul dan Tokyo.
Pyongyang, sementara itu, berhasil meluncurkan satelit mata-mata militer pertamanya pada upaya ketiga, menguji Hwasong-18 berbahan bakar padat, rudal balistik antarbenua (ICBM) tercanggihnya, dan menetapkan status tenaga nuklir dalam konstitusi negara tersebut.
Baca Juga: WADUH! Beberapa KPM dengan Ciri Ini Tidak Bisa Menerima BLT El Nino Rp400.000, Siapa Saja?