PR DEPOK - Dikabarkan ada dua wartawan Palestina kembali menjadi korban dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari Minggu, mengakibatkan total kematian sejak 7 Oktober mencapai angka yang menghancurkan, yaitu 109 orang, menurut laporan dari kantor media pemerintah.
Kedua korban, Hamza Wael Al-Dahdouh, putra kepala kantor Al Jazeera di Gaza, Wael Al-Dahdouh, dan Mustafa Thuraya, kehilangan nyawa mereka dalam serangan bom Israel di mobil mereka di kota Khan Younis di selatan Jalur Gaza.
Keji, Kata Kantor Media Pemerintah
Kantor media pemerintah mengeluarkan pernyataan keras, mengecam dengan tegas kejahatan yang keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap wartawan.
Baca Juga: 5 Rumah Makan di Bekasi dengan Menu Iga Sapi, Ada Resto Nusantara hingga Mancanegara
Mereka menuduh Israel berusaha mengintimidasi wartawan dalam upaya gagal untuk menyembunyikan kebenaran dan mencegah liputan media. Serangan terhadap wartawan dianggap sebagai bagian dari strategi untuk meredam informasi dan kebenaran.
Kesaksian Keluarga dan Komunitas
Kematian Hamza Wael Al-Dahdouh, anak dari kepala kantor Al Jazeera, tidak hanya merugikan keluarganya, tetapi juga merupakan pukulan keras bagi komunitas jurnalis di seluruh dunia. Keluarga dan teman-teman mereka bersaksi tentang dedikasi mereka terhadap melaporkan kebenaran dan memberikan suara kepada yang tak terdengar.
Kantor media pemerintah memanggil semua serikat pers, lembaga hak asasi manusia, dan lembaga hukum untuk mengutuk kejahatan ini dan menentang tindakan yang diulang-ulang oleh pendudukan.
Pencitraan internasional yang keras atas tindakan Israel diharapkan dapat memberikan tekanan untuk mengakhiri kekerasan dan kebijakan genosida terhadap warga Gaza yang tak bersalah.
Panggilan untuk Aksi
Dalam seruan terbuka, kantor media pemerintah mendesak masyarakat internasional untuk memberikan tekanan dan mendukung upaya menghentikan perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.