Dinilai Vulgar, Acara Anak-anak Ini Dorong Body Positivity dengan Hadirkan Orang Dewasa Telanjang

- 21 September 2020, 15:30 WIB
Cuplikan tayangan acara "Ultra Strips Down". /The Independent
Cuplikan tayangan acara "Ultra Strips Down". /The Independent /

PR DEPOK - Acara TV Denmark, Ultra Strips Down mendapat beragam reaksi keras atas konten yang disajikan. Dikabarkan konten Ultra Strips Down memuat adegan telanjang orang dewasa dan dipertontonkan pada anak-anak.

Meski mendapatkan reaksi keras, Ultra Strips Down dilaporkan menadapatkan penghargaan di Denmark, negara asal konten tersebut dibuat.

Serial tersebut menampilkan orang dewasa tanpa busana yang diperlihatkan pada anak-anak berusia 11 hingga 13 tahun.

Baca Juga: Demi Konten Viral, Seekor Anjing Jenis Gembala Menangis Dicekoki Ayam Pedas

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Mirror, menurut Newyork Time serial TV tersebut bertujuan guna melakukan promosi untuk memerangi rasa malu terhadap tubuh yang dimiliki.

Acara TV tersebut Ditayangkan di saluran Denmark DR Ultra, acara ini berupaya untuk mengupas seputar jenis dan proses tubuh secara konvensional.

Dilaporkan dalam episode yang baru-baru ini ditayangkan, terlihat bahwa terdapat lima orang dewasa melepas pakaian untuk menunjukkan tubuh mereka tanpa busana kepada anak-anak dalam upaya untuk menjawab pertanyaan seputar kulit dan rambut yang menhiasi tubuh.

Beragam pertanyaan diutarakan oleh penonton, salah seorang anak bertanya mengenai bulu yang tumbuh pada bagian bawah model yang menjadi pengisi serial acara tersebut.

Baca Juga: Fachrul Razi Positif Covid-19, DPR: Ini Semacam Cambuk Bagi Pemerintah

"Pada usia berapa Anda menumbuhkan rambut di bagian bawah tubuh Anda?," kata salah satu anak.

Pertanyaan lain pun berdatangan, salah satu anak menanyakan mengenai Tatto yang menghiasi kulit model.

"Apakah Anda mempertimbangkan untuk menghapus tato Anda?," ujar anak lainnya.

Sementara itu, seorang anak lain bertanya mengenai bagian pribadi, tak canggung-canggung ia melontarkannya.

Baca Juga: Langsungkan Pernikahan Disetiap Kunjungan Kerja, Politisi Ini Miliki 120 Istri dan 28 Anak

"Apakah kamu senang dengan bagian pribadimu?," kata anak itu

Untuk diketahui, acara tersebut memenangkan Program Anak-Anak Terbaik di Festival TV Denmark.

Tayangan yang ditampilkan oleh Statiun Televisi Denmark tersebut telah membawa budaya tabu seputar ketelanjangan dan tubuh manusia dibandingkan dengan negara-negara barat lainnya.

Namun, setelah klip dari serial tersebut menjadi viral di Facebook, reaksi terbalik muncul karena konten tersebut.

Baca Juga: Fachrul Razi Minta Pilkada Serentak Ditunda, Jubir Presiden: Tetap Sesuai Jadwal dengan...

Salah seorang menanggapinya dan membuat utas di Twitter, pengguna tersebut menyatakan bahwa pertunjukan tersebut merupakan sebuah serangan yang disengaja, dirinya lantas menyematkan sebuah tagar yang berbunyi #ProtectChildren.

"Pertunjukan anak-anak Denmark "Ultra Strips Down", mengklaim acara itu mengajarkan anak-anak tentang tipe tubuh dengan membuat ORANG DEWASA TERTELANJANGI tepat di depan mata mereka! Serangan terhadap anak-anak itu nyata, global dan disengaja. #ProtectChildren," kata pengguna Twitter.

Sementara itu Obianuju Ekeocha selaku aktivis menilai bahwa acara tersebut dapat mendorong dan menghancurkan anak-anak.

"Acara tersebut mengklaim mengajar anak-anak tentang tipe tubuh yang berbeda dengan mengekspos mereka ke orang dewasa telanjang. Mengapa? Mengapa sekarang ada begitu banyak yang mendorong untuk menghancurkan anak-anak?," katanya dalam sebuah utas.

Baca Juga: Unggah Logo Kontroversial Disertai Lafaz Allah, Akun Facebook Freemason Diserang Warganet Malaysia

Namun, salah seorang pengguna internet memuji pertunjukan tersebut, dengan mengatakan bahwa hal tersebut mengagumkan meskipun sedikit mengejutkan bagi beberapa pihak.

"Meskipun sedikit mengejutkan bagi banyak orang, premis bahwa seperti inilah tubuh normal terlihat mengagumkan. #Bodypositive #UltraStripsDown #DanishTelevision," katanya dalam sebuah utas.

Sementara itu, Jannik Schow selaku pembawa acara, mengatakan pada New York Times tentang serial yang menjadi perdebatan tersebut, dirinya menilai bahwa serial tersebut merupakan tontonan yang dapat meng edukasi, lebih lanjut menurutnya tontonan yang disajikan tak ada sangkut pautnya dengan seks, karena merupakan bentuk pendidikan alami.

"Mungkin beberapa orang seperti, 'Ya Tuhan, mereka menggabungkan ketelanjangan dan anak-anak', tetapi ini tidak ada hubungannya dengan seks, ini tentang melihat tubuh. Alami, seperti yang dilakukan anak-anak," katanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x