Keji, Usai Ditembak Mati oleh Tentara Korut, Jasad Pejabat Perikanan Korsel Dibakar

- 25 September 2020, 06:40 WIB
Tentara Korea Utara melihat ke arah seorang tentara Korea Selatan yang berjaga di lokasi gencatan senjata Desa Panmunjom di kawasan Zona Demiliterisasi di Paju, sebelah utara Kota Seoul, Korea Selatan.*
Tentara Korea Utara melihat ke arah seorang tentara Korea Selatan yang berjaga di lokasi gencatan senjata Desa Panmunjom di kawasan Zona Demiliterisasi di Paju, sebelah utara Kota Seoul, Korea Selatan.* /Reuters / Lee Jae-won./

PR DEPOK - Pasukan Korea Utara (Korut) dilaporkan baru-baru ini telah menembak mati salah seorang pejabat perikanan Korea Selatan (Korsel) yang dinyatakan hilang pada awal pekan ini.

Lebih keji lagi, pasukan Korut menyiram tubuh pejabat perikanan Korsel tersebut dan membakar jasadnya demi mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

Kabar tindakan keji tersebut disampaikan langsung oleh pihak militer Korsel pada Kamis 25 September 2020.

Baca Juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Dihukum Cambuk 169 Kali, Hitungan ke-52 Nyerah karena Kesakitan

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, militer Korsel mengatakan bukti menunjukkan seorang pejabat perikanan itu mencoba untuk membelot ke Korut ketika dirinya dilaporkan hilang dari kapal perikanan, Senin 21 September 2020.

Seorang pejabat perikanan yang tidak disebutkan namanya tersebut dinyatakan hilang sekitar 10 kilometer di selatan Garis Batas Utara (NLL), demarkasi yang disengketakan dari kontrol militer yang bertindak sebagai batas maritim de facto antara kedua negara.

"Militer kami mengutuk keras kekejaman seperti itu dan sangat menuntut Korut untuk memberikan penjelasan serta menghukum mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut," ucap Jenderal Ahn Young-ho, yang bertanggung jawab atas operasi di Kepala Staf Gabungan.

Hingga kini, penyebab pasti penembakan terhadap pria berusia 47 itu belum diketahui, Tetapi, dikatakan militer Korsel, pasukan Korut tampaknya bertindak di bawah perintah anti-virus.

Baca Juga: Jam Iklim Prediksi Usia Bumi Tinggal 7 Tahun Lagi, NASA: Akan Ada Gelombang Panas Ekstrem

Lebih lanjut, pejabat perikanan itu tampaknya telah diinterogasi ketika berada di lautan sebelum akhirnya dieksekusi atas "perintah dari otoritas yang lebih tinggi".

Berdasarkan kabar yang dihimpun, pasukan Korut yang mengenakan masker gas kemudian menyiram jasadnya dengan minyak dan membakarnya.

Sebelumnya pada Rabu 23 September 2020, militer Korsel dilaporkan telah mengirim pesan ke Korut melalui perbatasan darat untuk meminta penjelasan. Akan tetapi, pasukan negara yang dipimpin Kim Jong Un belum memberikan tanggapan apapun.

Komandan militer Amerika Serikat (AS) di Korsel mengatakan bahwa pasukan Korut telah diberi perintah melakukan hal tersebut sebagai upaya mencegah Covid-19 menyebar di negara itu.

Baca Juga: Kalahkan Tai Tzu Ying, Liliyana Natsir Jadi Pebulutangkis Putri Terbaik dalam Satu Dekade Versi BWF

Penegakan ketat atas perintah tersebut mungkin merupakan upaya untuk mencegah wabah mengganggu parade militer besar yang diperkirakan akan diadakan pada 10 Oktober, ketika negara itu memperingati berdirinya Partai Pekerja Korea yang berkuasa.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh CEO Korea Risk Group Chad O'Carroll, yang memantau Korut.

"Dalam banyak hal, parade ini merupakan potensi risiko virus yang sangat besar. Dan tampaknya ketakutan tentang risiko itu menyebabkan aturan tembak-untuk-membunuh," ujarnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x