PR DEPOK – Konflik Armenia dan Azerbaijan dikabarkan kembali memanas. Konflik yang telah berlangsung selama tiga dekade tersebut pecah di wilayah Nagorno–Karabakh yang memisahkan diri.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, konflik kali ini disebut menjadi yang terburuk di wilayah tersebut sejak tahun 2016 lalu. Pasalnya, dalam konflik kali ini menewaskan sebanyak 200 korban jiwa.
Akibat perseteruan tersebut, kedua belah pihak mengumumkan darurat militer pada masing-masing wilayahnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Lambat Tangani Banjir Jakarta, DPRD: Jangan Pas Banjir Baru Kerja!
Setidaknya satu helikopter Azerbaijan ditembak jatuh pada hari Minggu lalu. Sedangkan Armenia mengumumkan mobilisasi penuh kalangan militer karena situasi terancam lepas kendali.
Kubu Armenia mengklaim telah menghancurkan dua helikopter, tiga drone, dan tiga tank dari pihak Azerbaijan.
Di samping itu, Azerbaijan mengklaim telah melakukan serangan balasan dengan melakukan penghancuran pada 12 sistem pertahanan udara Armenia.
Terkait konflik yang terjadi di antara dua negara tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dilaporkan telah berbicara dengan Armenia dan Azerbaijan melalui sambungan telepon pada Minggu 27 September 2020.
Baca Juga: Lempeng Sunda Alami Pergerakan, BMKG: Gempa dan Tsunami Berpotensi Terjadi di Selatan Pulau Jawa