Mendorong Efektivitas Vaksin Covid-19, Gencarnya Penggunaan Minyak Squalene Ancam Populasi Hiu

- 30 September 2020, 15:54 WIB
Ilustrasi hiu putih.
Ilustrasi hiu putih. /

PR DEPOK - Di masa sulit pandemi yang masih berlangsung saat ini, berbagai negara terus berlomba mengembangkan vaksin Covid-19.

Vaksin tersebut menjadi barang yang paling ditunggu oleh banyak orang di dunia agar dapat mengakhiri pandemi.

Meski begitu, berbagai negara tentunya memiliki formula atau bahan-bahan yang berbeda dalam menciptakan vaksin Covid-19.

Terdapat sejumlah kandidat vaksin yang ternyata membutuhkan minyak alami bernama squalane.

Sedangkan, salah satu bahan minyak alami yang dibutuhkan tersebut diproduksi di hati ikan hiu.

Baca Juga: Sebut Kebijakan Anies Berdampak PHK Besar-besaran, Arief Poyuono: Buruh Harus Tolak PSBB di Jakarta

GlaxoSmithKline yang merupakan salah satu Perusahaan farmasi asal Inggris, memakai squalane dari ikan hiu untuk membuat vaksin corona yang mereka produksi.

Menurut mereka, squalane menjadi bahan yang dibutuhkan karena dapat meningkatkan efektivitas vaksin untuk imun yang lebih kuat.

Kemudian, GlaxoSmithKline mengungkapkan akan memproduksi sebanyak satu miliar dosis bahan squalane pada bulan Mei 2021.

Dosis yang banyak tersebut tentunya akan berpengaruh dan mengancam populasi ikan hiu.

Bahkan, menurut "Shark Allies" yang merupakan Kelompok peduli ikan hiu di California, jika seluruh dunia menerima satu dosis vaksin yang berbahan squalane dari ikan hiu, maka diperkirakan ada sebanyak 250.000 ikan hiu yang harus dibunuh.

Baca Juga: Begini Kronologi Penculikan dan Detik-detik Kematian 7 Pahlawan Revolusi dalam Insiden G30S PKI

Begitupun jika dibutuhkan dua dosis vaksin Covid-19, itu berarti jumlah hiu yang terbunuh akan menjadi 500.000 ekor.

Melihat perkiraan tersebut, Shark Allies menjelaskan bahwa cara itu tidak dapat digunakan dalam jangka panjang.

Alternatif lain adalah mereka harus mencari terobosan lain dari squalane, seperti dari sintetis tebu yang difermentasi.

"Memproduksi sesuatu dengan mengeksploitasi hewan liar tidak akan pernah menjadi solusi berkelanjutan, terutama jika itu adalah predator teratas yang tidak berkembang biak dalam jumlah besar," ujar Stefanie Brendl, Direktur Eksekutif Shark Allies dilansir dari RRI.

Pembuatan vaksin berbahan squalane dari hati ikan hiu tersebut berhasil memunculkan banyak pertanyaan pro dan kontra.

Salah satunya pertanyaan yang muncul adalah berapa banyak hiu yang harus dikorbankan untuk mencukupi kebutuhan vaksin Covid-19 yang akan didistribusikan pada manusia.

Baca Juga: Penggunaan Jenis Scuba Dilarang, DPR: Penjual dan Pengrajin Masker Akan Semakin Terpuruk

Stefanie mengungkapkan bahwa hingga kini tidak ada yang tahu berapa lama pandemi Covid-19 akan berlangsung.

Lalu, jika vaksin tersebut diproduksi maka akan berapa banyak hiu yang harus dikorbankan.

"Lalu berapa banyak yang harus dilalui? sehingga jika terus menggunakan hiu, jumlah hiu yang diambil untuk produksi ini bisa sangat tinggi, tahun demi tahunnya," kata Stefanie.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x